MOMSMONEY.ID - Tak jarang, orang tua di Indonesia mengalami momen saat si kecil tak selera atau kehilangan minat pada makanan. Tentukan prioritas berikut ini saat selera makan anak Anda berkurang.
Perubahan minat ini sering terjadi pada anak karena berbagai faktor, mulai faktor fisik, psikologis, hingga sosial. Tidak cuma di Indonesia, hal ini terjadi juga di negara-negara lain.
Dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals, menjelaskan, kehilangan atau penurunan nafsu makan pada anak umumnya bersifat sementara.
Meskipun demikian, orang tua tetap harus memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, mulai dari pencatatan berat dan tinggi badan, hingga perkembangan umum anak.
Ketika anak kehilangan minat pada makanan, penting bagi orang tua menjadi teladan yang baik dalam hal pola makan sehat.
Kata dr. Muliaman, anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa. Jadi, jika orang tuanya menunjukkan minat positif pada makanan sehat, anak-anak terdorong untuk melakukannya juga.
"Orang tua tidak perlu panik dan segera susun prioritas yang tepat ketika anak kehilangan atau berkurangnya nafsu makannya. Kondisi ini normal dan sering terjadi dalam perkembangan anak," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (30/10).
"Penting untuk tetap tenang tetapi memastikan prioritas utama yaitu memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya, menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif seputar makanan, serta memberi anak pilihan makanan yang sehat," imbuh dia.
Baca Juga: Cara Membuat Anak Suka Sarapan Buatan Sendiri
Salah satu ibu yang mengamati perubahan pada selera makan anaknya adalah selebgram dan parenting blogger Riri Restiani yang mengaku sempat khawatir ketika anaknya kehilangan minat untuk makan.
Riri bilang, semakin lama, semangat makan anaknya mulai kendor, hanya mau makan makanan tertentu.
"Saya khawatir ini akan memengaruhi tumbuh kembang, apalagi mulai terjadi perubahan fisik juga misalnya anak jadi semakin kurus. Sebagai ibu yang aktif mencari informasi, saya menemukan ternyata hampir 1 tahun anak saya tidak mencapai standar kenaikan berat badan yang ditargetkan," ungkapnya.
Berbekal fakta empiris itu, Riri mengupayakan berbagai cara untuk mengembalikan minat dan selera makan anak.
Mulai dari mengajak anak ikut serta menyiapkan makanan hingga membuat lingkungan makan yang lebih positif dengan menjadikan waktu makan sebagai waktu yang menyenangkan untuk anak berhubungan dengan keluarga.
Riri semakin menemukan solusi setelah buah hatinya mengenal susu Morinaga. "Perlahan-lahan selera makannya membaik, anak saya pun mulai mencapai berat dan tinggi badan ideal untuk usianya," katanya.
PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals) pun menghadirkan Morinaga Morigro untuk membantu orang tua mengoptimalkan nutrisi anak, sehingga orang tua bisa bebas dari resah dan fokus menyusun langkah antisipasi untuk mengembalikan minat makan anak.
Junita, Business Unit Head Morinaga GUM, KALBE Nutritionals, mengatakan, perubahan dalam minat makan anak normal dan wajar di masa pertumbuhan dan perkembangan.
Sisi positifnya, kala selera makan anak berkurang, ada kesempatan bagi orangtua memperkenalkan anak pada beragam jenis makanan dan menciptakan kebiasaan, serta lingkungan makan positif yang akan bertahan hingga dia besar.
"Kami mengajak orang tua tidak khawatir anak mengalami masalah makan, karena Morinaga Morigro dengan berbagai kelebihan hadir memberi solusi mencukupi kebutuhan nutrisi harian anak," jelas Junita.
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Susah Makan dengan 5 Langkah, Intip Rekomendasinya
Pengalaman serupa juga dialami selebgram dan parenting blogger Mira Utami. "Ketika anak mulai susah makan, saya berusaha tidak panik. Saya prioritaskan hal paling penting yaitu mencapai dan mempertahankan berat badan, kemudian melatih pola makan yang sehat bersama anak," bebernya.
Peran orang tua sangatlah penting untuk membuat anak kembali makan dengan lahap. Setelah minat makannya kembali, berikan sang buah hati beragam pilihan makanan sehat yang membuat mereka lebih tertarik mencoba makanan baru.
Buat pengalaman makan menjadi menyenangkan dengan menghadirkan makanan dalam bentuk yang menarik, seperti hidangan berwarna-warni atau bentuk-bentuk yang lucu. Ini bisa membantu meningkatkan minat anak pada makanan.
Hindari memaksa anak untuk makan atau memberikan tekanan berlebihan, karena bisa membuat mereka semakin enggan makan. Biarkan mereka mengendalikan sejauh mana mereka ingin makan, tetapi pastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi dan selalu tersedia pilihan yang sehat.
Penting diingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dan pendekatan yang efektif untuk mengatasi masalah makanan dapat bervariasi.
"Yang terpenting adalah mencukupkan kebutuhan nutrisi hariannya, lalu menciptakan lingkungan makan yang positif dan mendukung anak dalam mengembangkan hubungan yang sehat dengan makanan," ujar dr. Muliaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News