Santai

Tayang di Ramadan, Film Tanduk Setan Bahas Kisah Kelahiran dan Kematian Mengerikan

Tayang di Ramadan, Film Tanduk Setan Bahas Kisah Kelahiran dan Kematian Mengerikan

MOMSMONEY.ID - Film horor Tanduk Setan akan segera tayang di bioskop pada 14 Maret mendatang. Film persembahan Starvision, Forka Film & Asa Film ini menghadirkan dua kisah penting tentang kelahiran dan kematian yang mengerikan akibat perbuatan umat manusia ketika mereka hidup.

Teror saat menanti Kelahiran anak dari pernikahan akibat hamil duluan, dan 14 hari penantian kematian akibat susuk yang belum dikeluarkan.

Pasangan suami istri menanti kelahiran anak yang tak kunjung datang di antara teror mengancam ketika terbit matahari. Dan, seorang Ibu yang memasang susuk untuk menafkahi keluarganya harus menjalani sakaratul maut yang menyakitkan saat Matahari terbenam.

Film yang disutradari oleh Amriy R. Suwardi dan Bobby Prasetyo ini tidak hanya menghadirkan ketegangan horor, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan perbuatan mereka selama hidup.

Pertanyaan tentang dosa, karma, dan pertobatan menjadi tema sentral dalam Tanduk Setan. Film ini juga disebut dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengikuti kajian religi di bulan Ramadan.

"Film Tanduk Setan bukan hanya film horor biasa, tetapi juga mengandung pesan moral yang kuat. Kami berharap film ini dapat menjadi tontonan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya di bulan Ramadan," kata Produser Tanduk Setan Chand Parwez Servia dalam keterangan tertulis, Jumat (8/3).

Baca Juga: Teaser Poster & Trailer Film Dua Hati Biru Dirilis, akan Tayang Mulai 17 April

Film ini dibintangi oleh Boy Muhammad, Nur Mayati, Taskya Namya, Rukman Rosadi, Diah Permatasari, Baby Jovanca, Cindy Nirmala, Nazla Thoyib Amir, Muhammad Banyu Bening, dan lain-lain.

Taskya Namya, yang berperan sebagai Nur di film ini, menceritakan pengalamannya yang intens selama proses produksi.

Ia yang memerankan seorang anak yang ibunya mengalami sakaratul maut akibat susuk, melakukan proses dengan membangun ketegangan dan suasana murung dan kehilangan orang tersayang. 

"Berperan dalam film ini merupakan pengalaman yang luar biasa. Menjadi Nur yang harus menghadapi situasi tidak biasa di dalam keluarganya tentu membuatnya merasakan berbagai perasaan dalam satu masa dengan rentang yang panjang," ungkapnya.

"Itu yang saya jaga untuk menciptakan ketegangan tapi juga menghadirkan nuansa yang murung dan misterius," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News