MOMSMONEY.ID - Film Esok Tanpa Ibu (Mothernet), film yang diproduksi BASE Entertainment, Beacon Film, Refinery Media, dan didukung oleh Singapore Film Commission (SFC) dan Infocomm Media Development Authority (IMDA) merilis official trailer & posternya.
Official trailer Esok Tanpa Ibu (Mothernet) menampilkan kedekatan anak remaja bernama Cimot (Ali Fikry) dengan Ibunya (Dian Sastrowardoyo). Semua kegelisahan dan keceriaan, selalu Cimot bagikan ke sang Ibu. Sementara, Cimot lebih memilih rapat-rapat menyimpan rahasia hidupnya dengan sang Bapak (Ringgo Agus Rahman).
Namun, kejadian tragis membuat hari-hari bahagia Cimot berubah. Ibunya mengalami koma. Ia pun kehilangan kasih sayang yang selalu merangkulnya. Sementara hubungannya yang canggung dengan sang Bapak, justru semakin merenggang dan menimbulkan konflik relasi anak-orangtua.
Lagu Jernih dari Kunto Aji dan Raih Tanahmu dari hara & Nosstres mengiringi official trailer Esok Tanpa Ibu (Mothernet). Momen dramatis terjadi saat Ibu yang tengah koma, kini kembali bisa berinteraksi dengan Cimot dan Bapak, namun dalam wujud kecerdasan buatan (AI).
Sementara official poster menampilkan Dian Sastrowardoyo, Ali Fikry, dan Ringgo Agus Rahman berbaring dalam sebuah taman bunga putih, dengan bingkai serupa layar gawai yang menjadi representasi film ini, antara kasih sayang yang tumbuh secara manusiawi dan imitasi yang mencoba mensubstitusi.
Baca Juga: Rapikan Rumah Jelang Akhir Tahun Untuk Sambut Tamu
Film ini disutradarai oleh sutradara Malaysia Ho Wi-ding dari naskah yang ditulis oleh Gina S. Noer, Diva Apresya, dan Melarissa Sjarief. Film Esok Tanpa Ibu diproduseri oleh Shanty Harmayn dan Dian Sastrowardoyo.
Produser Shanty Harmayn mengungkapkan film Esok Tanpa Ibu (Mothernet) melewati perjalanan yang cukup panjang. Dimulai dari ide yang dibawa oleh Gina dan Diva, film ini akhirnya siap tayang di bioskop Indonesia mulai 22 Januari 2026.
"Film ini dimulai dari ide Gina dan Diva, dan berasal dari sesuatu yang sangat personal bagi mereka. Sejak awal pandemi, kami berdiskusi panjang tentang bagaimana cerita ini bisa berbicara lebih luas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/12).
Menurutnya, percakapan yang terjadi mulai dari isu keluarga, hingga bagaimana teknologi bisa memengaruhi hubungan manusia. "Proses yang dilalui cukup panjang dan terus berevolusi hingga menjadi karya yang bisa dinikmati oleh penonton Indonesia mulai 22 Januari 2026 di bioskop. Semoga ceritanya sampai ke hati penonton,” tambah Shanty.
Dian Sastrowardoyo, yang turut menjadi produser dan pemeran Ibu di film ini mengungkapkan perasaannya dalam memerankan karakter yang banyak mewakili sosok Ibu dalam banyak kehidupan orang-orang.
“Ini adalah peran yang mewakili banyak sekali ibu-ibu kita semua, yang ada di kehidupan masing-masing. Ibu selalu memberikan perasaan untuk dimengerti, aman, dan Ibu tidak bisa digantikan oleh Bapak atau bahkan oleh AI sekalipun. Saya merasa sangat terhormat bisa memerankan Ibu di film ini,” kata Dian.
Selain Ali Fikry, Dian Sastrowardoyo, dan Ringgo Agus Rahman, film ini juga dibintangi oleh Aisha Nurra Datau dan Bima Sena.
Selanjutnya: Kejar Target Zero ODOL, Kemenhub Normalisasi 300 Truk Lebih Dimensi di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News