MOMSMONEY.ID - Jaringan kuliner Es Teler 77 menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/Mou) lewat The 40th Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD, Tangerang. Dengan penandatanganan MoU ini, produk kuliner Indonesia akan dikenalkan ke pasar Australia.
Founder & CEO Es Teler 77 Yenny Widjaja mengatakan, Australia bukanlah pasar baru bagi Es Teler 77. Penandatanganan MoU ini bukan sekadar langkah ekspansi bisnis, melainkan momen Es Teler 77 membawa cita rasa otentik Indonesia bagi masyarakat Australia.
Sehingga, Es Teler 77 bangga bisa membawa makanan Indonesia ke panggung dunia.
“Kita harus bangga karena produk Indonesia itu bisa ke luar negeri. Makanan Indonesia ini enaknya luar biasa. Kita tidak kalah dengan negara-negara lain. Makanya kita harus benar-benar bangga dengan produk dan makanan Indonesia,” ujar Yenny saat di temui di ICE BSD, Tangerang, Rabu (15/10).
Untuk mengenalkan makanan Indonesia ini, Es Teler 77 menggandeng BESPOK3, perusahaan Australia yang menjembatani bisnis, budaya, dan kreativitas antar brand Indonesia dan Internasional.
Yudi Loefti, Founder BESPOK3, bilang, akan menggelar sejumlah kegiatan untuk memperkenalkan Es Teler 77 di Australia. BESPOK3 juga akan melibatkan Es Teler 77 dalam berbagai agenda kuliner internasional, antara lain melalui partisipasi dalam acara seperti food truck.
Baca Juga: Jobstreet by SEEK Upgrade Teknologi Pencocokan Berbasis AI, Perekrutan Makin Efisien
Es Teler pun akan dikenalkan lewat salah satu festival Flavors Live yang akan digelar di Sydney, Melbourne pada 6-7 Desember 2025 mendatang. "Flavors live pada dasarnya memfasilitasi juga mempromosikan banyak kuliner dari seluruh dunia," kata Yudi.
Menurut Yudi, makanan Indonesia perlu untuk dikenalkan ke Australia, mengingat porsi makanan Indonesia di negara tersebut hanya 6%. Berbeda dengan negara-negara lain seperti Vietnam, Malaysia dan Thailand yang lebih tenar di Australia.
Meski begitu, Yenny pun belum mau membocorkan apa saja makanan Indonesia yang akan dibawa ke Australia pada Desember mendatang. Namun, es teler akan jadi menu yang pasti dibawa.
Dia juga mengaku bahan baku yang digunakan akan menyesuaikan dengan kondisi di Australia. Tetapi, dia memastikan akan menjaga konsistensi dan kualitas rasanya. “Yang jelas, kualitas dan rasa tidak berubah. Kami pertahankan rasa Indonesia,” kata Yenny.
Agung Haris Setiawan, Atase Perdagangan Canberra, menyebutkan, dibandingkan negara tetangga seperti Thailand, Indonesia masih kurang melakukan promosi kuliner Indonesia di mancanegara.
Padahal, potensi kuliner Indonesia sangat besar dan dapat menjadi salah satu cara efektif untuk memperkuat citra dan daya saing bangsa di luar negeri.
Menurutnya, promosi yang terencana dengan baik akan membantu memperluas pasar sekaligus memperkenalkan kekayaan rasa dan budaya Indonesia kepada dunia.
Selanjutnya: Dewa United vs Madura United, Live Streaming & Jadwal Super League Pekan 9
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News