Santai

Stok Beras RI 4 Juta Ton, Pengamat: Genjot Produksi Dalam Negeri Sebelum Ekspor

Stok Beras RI 4 Juta Ton, Pengamat: Genjot Produksi Dalam Negeri Sebelum Ekspor

MOMSMONEY.ID - Stok beras RI di gudang Bulog menembus 4 juta ton per 29 Mei 2025. Melihat hal ini, pengamat pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, menyebut opsi ekspor boleh dibuka. Dengan syarat, produksi dalam negeri harus aman untuk memenuhi konsumsi.

Baca Juga: Bapanas Pastikan Stok Beras Aman Usai Lebaran 2025

Namun, ia melanjutkan, kini hal itu belum bisa dipastikan. Sebab, perjalanan produksi 7 bulan menuju akhir tahun masih penuh dinamika.

Oleh karena itu, “Ekspor atau tidak sebaiknya dilakukan di akhir September karena produksi sudah mencapai 80-85%,” jelas Khudori dalam keterangan tertulis, Minggu (1/6).

Menurutnya, penyaluran segera ini guna menjawab pertanyaan publik mengenai manfaat stok beras bagi rakyat, apalagi jika hanya membebani anggaran.

“Pastikan jangan sampai penyaluran beras membuat harga gabah anjlok atau jatuh di bawah harga pembelian pemerintah: Rp6.500/kg untuk gabah kering panen di petani, apapun kualitasnya,” tambah Khudori.

Baca Juga: Badan Pangan Nasional Targetkan Bulog Serap Beras 3 Juta Ton di Tahun Ini

Lebih lanjut, ia menyorot perlunya bagi pemerintah untuk mengoreksi kebijakan dengan mengembalikan syarat kualitas pembelian gabah petani.

Meski membantu petani, lanjut Khudori, menyeimbangkan insentif pasar yang sehat juga diperlukan.

“Implikasinya, rafaksi harga gabah perlu diberlakukan lagi. Lalu, harga pembelian beras di Bulog dikoreksi agar menarik, setidaknya Rp13.000/kg,” ujarnya.

Khudori pun menyorot harga eceran tertinggi (HET) beras yang harus disesuaikan. “Gabah adalah input beras. Ketika harga gabah naik, tidak masuk akal jika harga beras tidak ikut disesuaikan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News