M O M S M O N E Y I D
BisnisYuk

SpeakUp Platform Sistem Whistleblowing Dukung Integritas Ekosistem Startup Indonesia

SpeakUp Platform Sistem Whistleblowing Dukung Integritas Ekosistem Startup Indonesia
Reporter: Danielisa Putriadita  |  Editor: Danielisa Putriadita


MOMSMONEY.ID - Ombak besar sedang menerpa industri startup Tanah Air. Belakangan, terkuak sejumlah startup di Indonesia tersandung kasus dugaan fraud atau penyimpangan yang merugikan investor, masyarakat dan ekosistem industri startup.

Sebut saja kasus yang terjadi di MDI Ventures, Tanihub, e-fishery, dan Investree. Banyaknya dugaan fraud memicu pertanyaan serius soal tata kelola perusahaan rintisan yang telah meraih pendanaan besar dari investor lokal maupun global.  

Jefrey Joe, General Partner and Co-Founder Alpha JWC Ventures, mengatakan, tidak dipungkiri isu transparansi, akuntabilitas dan tata kelola perusahaan startup memang semakin mendapatkan sorotan. 

Dia mengungkapkan, untuk membuat startup sukses memang tidak mudah. Dalam perjalanan, sebuah startup akan menempuh berbagai tantangan.

Dari kejadian dugaan fraud yang ada, Joe mengamati penyebab pendiri startup melakukan fraud karena ingin mengambil jalan pintas dalam mengembangkan bisnisnya. 

"Tidak melulu soal mengambil uang atau komunikasi dengan investor yang tidak baik, tetapi jalan pintas dilakukan, mungkin agar fundamental perusahaannya terlihat bagus di mata investor, tapi langkah jalan pintas seperti ini keliru dan jadi seperti gali lubang tutup lubang," kata Joe. 

Baca Juga: FaceUp Kelola Aduan Whistleblower Sebuah Institusi Secara Aman

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda juga bilang, perusahaan digital melakukan fraud dengan melakukan praktik pembukuan ganda demi menunjukkan seolah-olah telah meraih keuntungan, terutama di hadapan investor.

Akibatnya, dugaan fraud yang melibatkan startup  memberikan dampak besar terhadap ekosistem investasi startup digital. Seperti, kepercayaan investor yang tergerus dan para investor cenderung berpikir ulang untuk menanamkan modalnya. 

"Hal ini memperburuk situasi pendanaan startup digital yang memang tengah tertekan sejak 2022 akibat kenaikan suku bunga acuan," kata Huda. 

Data dealroom.co menunjukkan, investasi startup digital di Indonesia turun drastis dari Rp 144,06 triliun di 2021 menjadi hanya Rp 5,39 triliun hingga November 2024.

Menurut Huda, harapan pemulihan kenaikan nilai investasi startup di Tanah Air bisa terancam dari terkuaknya dugaan fraud startup belakangan ini. "Kotak pandora soal manipulasi valuasi srartup digital bisa terbuka," kata Huda. 

Joe mengatakan kasus startup yang tidak amanah belakangan ini bisa dijadikan pembelajaran berharga bagi industri startup untuk berkomitmen menciptakan tata kelola yang lebih baik. 

Tata kelola yang kelola yang lebih baik bisa dilakukan dengan mekanisme pengawasan yang lebih kuat. Sehingga, risiko manipulasi keuangan dan praktik tidak sehat bisa diminimalkan.

Baca Juga: Startup Analisis Kredit Berbasis AI Sxored Dapat Pendanaan dari East Ventures

Alat atau sistem yang dapat mendukung pengawasan dan tata kelola yang profesional bisa ditempuh dengan menerapkan sistem whistleblowing

Sekedar informasi, sistem ini memang dirancang untuk memfasilitasi pelaporan dugaan pelanggaran atau tindakan tidak etis yang terjadi dalam suatu organisai, baik itu pemerintah maupun perusahana swasta.

Whistleblowing atau pelaporan pelanggaran internal juga terbukti sebagai salah satu cara paling efektif untuk mendeteksi dan mecegah praktik yang merugikan. 

Berdasarkan laporan ACFE, 43% kasus fraud diungkap melalui laporan internal. Meski demikian, banyak perusahaan rintisan yang belum memiliki sistem pelaporan yang aman dan terpercaya, baik karena keterbatasan sumber daya, kurangnya pemahaman, atau minimnya standar praktik baik. 

Jika industri stratup bisa kompak berkomitmen menerapkan tata kelola yang lebih baik dengan menerapkan sistem whistleblowing, maka kasus fraud yang ada saat ini bisa menjadi titik balik bagi perubahan paradigma investasi di Indonesia. 

Menjawab tantangan ini, Alpha JWC Ventures memiliki platform whistle blowing bernama SpeakUp yang dirancang khusus untuk mendukung tata kelola yang baik di perusahaan-perusahaan dalam jaringan portofolionya.

Platform ini memberikan kesempatan bagi karyawan, founder, maupun pemangku kepentingan lain untuk melaporkan dugaan pelanggaran secara aman dan terlindungi, termasuk melakukan ekskalasi langsung ke para pemegang saham dan tim tata kelola yang independen. 

Baca Juga: Endeavor Indonesia Dorong Startup Fokus pada Bisnis Berkelanjutan

Lebih lanjut, Joe mengatakan setiap individu dapat melaporkan isu seperti penyalahgunaan keuangan, kecurangan, pelecehan, konflik kepentingan, diskriminasi, hingga pelanggaran etika.

Selanjutnya, semua laporan akan ditangani oleh tim secaa independen, dengan sistem pengamanan dan opsi pelaporan secara anonim yang telah terenkripsi. Untuk menjaga kredibilitas proses, sistem pencegahan laporan palsu juga diterapkan. 

Dalam dua minggu sejak peluncuran awal, lebih dari 20 perusahaan dalam portofolio Alpha JWC Ventures telah bergabung dalam inisiatif SpeakUp. Joe berharap jumlah perusahaan tersebut akan terus bertambah. 

"Inisiatif ini berpotensi menjangkau lebih dari 30.000 karyawan di lebih dari 80 perusahaan rintisan, menunjukkan langkah nyata menuju standar tata kelola yang lebih terstruktur dan menyeluruh di ekosistem teknologi Asia Tenggara," kata Joe. 

Melalui SpeakUp, Alpha JWC Ventures terus mendorong terciptanya ekosistem di mana tata kelola bukan sekadar sebagai alat pencegahan, tetapi kebutuhan mendasar sekaligus keunggulan kompetitif bagi perusahaan untuk tumbuh dan berhasil.

Sebab, di industri yang memiliki segudang potensi ini juga sekaligus menyimpan risiko.

"Membangun perusahaan dengan fondasi tata kelola yang kuat menjadi kunci keberhasilan jangka panjang, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun ekosistemnya secara keseluruhan," kata Joe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

SEA Games 2025: Berebut Tiket Final, Bulu Tangkis Pastikan Sumbang Dua Medali

Tim beregu putra dan tim beregu putri sama-sama lolos ke babak semifinal bulu tangkis SEA Games 2025. 

Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Senin (8/12) Kompak Stagnan

Harga emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian hari ini Senin (8/12/2025) kompak stagnan. Emas Galeri 24 Rp 2.437.000, emas UBS Rp 2.469.000.

Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini 8-12 Desember 2025, Cek Waktunya di Sini

Cek jadwal KRL Solo-Jogja terbaru hari ini untuk 8-12 Desember 2025 yang bisa kamu catat sekarang juga! Yuk, lihat jam paling malam di sini.

Simak Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini 8-12 Desember 2025, Ini Jam Berangkatnya

Ini dia jadwal terbaru KRL Jogja-Solo hari ini untuk 8-12 Desember 2025 yang bisa kamu cek jam malamnya di sini. Cek jam keberangkatannya di sini.

Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 8 Desember 2025, Energi Kolaborasi Menjadi Kunci Sukses

Berikut ramalan zodiak hari Senin 8 Desember 2025, dinamika keuangan dan karier Anda dipengaruhi oleh energi kolaboratif yang sangat kuat.

BEI Buka Suspensi 4 Saham yang Dikunci Gara-gara Harganya Terbang

BEI membuka suspensi atau perdagangan sementara untuk saham VKTR, GTSI, ISRX, dan IMJS yang sebelumnya dikunci gara-gara harga terbang.

Ini Cara Membuka Twitter Tanpa Login di Android & iPhone, Simak Panduannya

Cara membuka Twitter tanpa login bisa digunakan oleh pengguna dengan memakai tautan langsung, melalui hastag atau mencari di Google.

Promo Bakmi GM 12.12 Periode 8 Desember 2025 Via GrabFood, Raih Diskon sampai 50%

Bakmi GM hadirkan promo 12.12 pada periode 8 Desember 2025. Pesan paket menu Bakmi Special GM favorit Anda lezat GrabFood dan raih diskon 50%.

Rekomendasi 7 Film Bertema Serangan Binatang Buas Menegangkan

Yuk simak rekomendasi film bertema serangan binatang buas seram dan menegangkan penuh petualangan dan aksi.

JNE Peduli Bencana Sumatera: Gratis Ongkir Bantuan Prioritas hingga 10 November

JNE masih membuka layanan gratis ongkir peduli bencana Sumatera sampai 10 Desember. Inilah beberapa kebutuhan prioritas yang bisa dikirimkan.