MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global turun untuk hari keempat. Logam mulia melorot mendekati level US$ 4.000 di tengah memudarnya ekspektasi terhadap penurunan suku bunga AS bulan depan.
Mengutip Bloomberg, Selasa (18/11) pukul 12.05 WIB, harga emas turun 0,86% menjadi US$ 4.009,8 per troi ons pada pukul 12.05 WIB. Harga emas hari ini lanjut melemah, setelah terpangkas hampir 4% dalam tiga sesi sebelumnya.
Investor menunggu banyak data setelah pembukaan kembali pemerintah AS. Beberapa pejabat Federal Reserves telah memperingatkan kehati-hatian terhadap pemotongan suku bunga, meskipun Gubernur The Fed Christopher Waller mendukung pemangkasan suku bunga bulan Desember. Sementara itu, indeks dollar AS menguat.
Pasar swap kini menyiratkan kemungkinan penurunan suku bunga bulan Desember kurang dari 50%, setelah sebulan lalu memperhitungkan penurunan sebesar 25 bps. Pergeseran ekspektasi ini menurunkan prospek emas, yang tidak menghasilkan bunga dan biasanya diuntungkan oleh suku bunga yang lebih rendah dan dollar AS yang melemah.
Petunjuk pertama mengenai pasar tenaga kerja akan dirilis pada Kamis. Meskipun datanya akan lebih bersifat retrospektif daripada biasanya, angka-angka tersebut tetap akan membantu memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi AS setelah penurupan selama enam minggu.
Baca Juga: Terkoreksi Tiga Hari, Harga Emas Hari Ini Melorot ke bawah US$ 4.100
Tahun ini, harga emas masih naik lebih dari 50%, meskipun telah turun baru-baru ini dan tetap berada pada jalur kenaikan tahunan terbaik sejak 1979. Investor membeli emas sebagai lindung nilai terhadap meningkatnya kekhawatiran fiskal di beberapa negara ekonomi utama. Sementara peningkatan pembelian oleh bank sentral memberikan dukungan penting kenaikan tajam emas hingga mencapai rekor di atas US$ 4.380 bulan lalu.
Menurut Goldman Sachs Group Inc., pembelian oleh sektor resmi kemungkian akan terus berlanjut. Bank sentral diperkirakan membeli 64 ton pada September, lebih dari tiga kali lipat jumah pembelian pada Agustus.
"Kami terus melihat peningkatan akumulasi emas bank sentral sebagai tren multi-tahun, karena bank sentral mendiversifikasi cadangan mereka untuk melindungi dari risiko geopolitik dan keuangan," kata Lina Thomas, analis Goldman Sachs, mengutip Bloomberg, hari ini.
Selanjutnya: Mayoritas Saham Emiten Emas Merosot di Tengah Isu Penerapan Bea Keluar Ekspor Emas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News