MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (8/11). Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG terkoreksi 52,27 poin atau 0,17% ke level 7.050.126 pada penutupan perdagangan Selasa.
Tekanan terhadap IHSG berasal dari penurunan lima sektor dari total 11 sektor di BEI. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor barang baku 1,62%. Kemudian sektor infrastruktur anjlok 1,07%. Sektor keuangan terkoreksi 0,83%.
Sektor energi turun 0,39% dan sektor properti dan real estate merosot 0,00% atau turun 0,02 poin.
Sementara itu, sektor teknologi berada di zona hijau dengan kenaikan 1,29%. Lalu sektor perindustrian menguat 0,84%. Sektor kesehatan naik 0,54%. Sektor barang konsumer non primer bertambah 0,32%.
Kemudian sektor transportasi menguat 0,09% dan sektor barang konsumer primer naik tipis 0,00% atau bertambah 0,02 poin.
Total volume perdagangan saham di BEI pada hari Selasa mencapai 34,51 miliar dengan total nilai transaksi Rp 11,32 triliun. Ada 276 saham yang merosot, 235 saham yang menguat dan 197 saham yang stagnan alias tidak berubah.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh di Kuartal III-2022, IHSG Senin (7/11) Menguat ke 7.102
Top losers di LQ45 adalah:
1. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) 3,64% ke Rp 7.950 per saham
2. PT Bank Jago Tbk (ARTO) 3,14% ke Rp 4.940 per saham
3. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 2,97% ke Rp 1.145 per saham
Top gainers di LQ45 adalah:
1. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) 5,25% ke Rp 1.705 per saham
2. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) 4,00% ke Rp 1.860 per saham
3. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 3,12% ke Rp 825 per saham.
Kapitalisasi pasar atau market cap BEI pada perdagangan hari Selasa mencapai 9.465,98 triliun.
Dennies Christoper Jordan Research Analyst Artha Sekuritas mengatakan IHSG sore ini ditutup melemah setelah menguat tiga hari sebelumnya. Tentunya, penurunan ini dikarenakan aksi profit taking.
Selain itu, pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar rupiah yang sempat mencapai Rp 15.700 per dollar AS di hari ini.
Dennies memproyeksikan IHSG di perdagangan Rabu (9/11), berpotensi menguat. Meski, secara teknikal candlestick membentuk long long black body dengan volume yang cukup tinggi. Hal ini mengindikasikan IHSG berpotensi melemah.
"Pergerakan IHSG besok masih dibayangi pelemahan nilai tukar rupiah," kata Dennies dalam riset Selasa (8/11).
Di sisi lain musim rilis kinerja keuangan kuartal III-2022 serta pembagian dividen beberapa emiten akan menopang pergerakan IHSG. Rentang IHSG besok berada di 6.994-7.138.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News