BisnisYuk

Pikirkan Karier Kedua Setelah Pensiun yang Jadi Babak Baru Kehidupan

Pikirkan Karier Kedua Setelah Pensiun yang Jadi Babak Baru Kehidupan
Reporter: Danielisa Putriadita  |  Editor: Danielisa Putriadita


MOMSMONEY.ID - Setiap individu pada akhirnya akan memasuki tahap dewasa akhir, yaitu mulai dari usia 60 tahun di mana memasuki usia pensiun dan dalam kondisi tidak bekerja produktif lagi. 

Pensiun seringkali dibayangkan sebagai masa untuk bersantai dan menikmati hasil kerja keras seumur hidup. Namun bagi banyak orang, pensiun bukanlah akhir dari produktivitas, melainkan awal dari sebuah karier kedua. 

Konsep karier kedua setelah pensiun semakin populer, karena memungkinkan individu untuk terus berkarya, belajar, dan memberikan kontribusi dengan cara yang baru dan bermakna.

Baik pada usia produktif maupun setelah pensiun, ada kesempatan untuk memiliki karier kedua yang lebih bermakna, sesuai dengan talenta yang dimiliki, yang pada akhirnya menimbulkan kepuasan hidup. Tidak lagi terjebak pada karier yang terbatas sesuai bidang studi atau pun karier yang harus dijalani secara terpaksa.

Mengutip artikel yang ditulis Psikolog Diana M. Sani pada laman Kayrossconsulting, orang memilih karir kedua karena beberapa alasan. Pertama, memiliki tujuan dan makna baru dalam hidup. Setelah bertahun-tahun mengikuti rutinitas pekerjaan, karier kedua dapat memberikan tujuan dan makna baru dalam hidup.

Baca Juga: 8 Langkah Bijak Membantu Orang Tua Mengelola Keuangan di Usia Lanjut

Kedua, meraih passion yang tertunda. Keinginan mengeksplorasi minat atau passion yang mungkin terpaksa ditunda karena tuntutan pekerjaan sebelumnya.

Ketiga, meraih pendapatan tambahan. Sebab, pendapatan tambahan dari karier kedua dapat memberikan fleksibilitas finansial, memungkinkan gaya hidup yang lebih nyaman atau mendanai hobi dan perjalanan.

Memulai karier kedua

Karier kedua biasanya akan menjauhi dunia korporat yang sibuk, seringkali mengambil bentuk yang lebih fleksibel dan berpusat pada minat pribadi. Bisa sebagai konsultan, pengajar/mentor, bisnis/entrepreneur, part-time job, relawan, atau menjadikan hobi anda sebagai profesi (menulis buku, melukis, bermain musik, dll). Tentunya hal ini perlu direncanakan dengan matang. 

"Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan identifikasi terhadap talenta atau passion Anda," kata Diana. 

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menjawab atas pertanyaan apakah Anda sudah mengetahui talenta atau passion Anda, hal apa yang Anda nikmati sehingga Anda mau melakukannya tanpa dibayar, nilai nilai hidup apa yang menjadi sumber kepuasan hidup Anda. 

 

Selanjutnya: Hati-Hati! Ini 13 Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Cepat Tua Kata Ahli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News