Santai

PGEO Ajak Generasi Muda Kenali Investasi Hijau Lewat Panas Bumi

PGEO Ajak Generasi Muda Kenali Investasi Hijau Lewat Panas Bumi

MOMSMONEY.ID - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memperkenalkan prospek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia kepada generasi muda melalui forum literasi di Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis (15/5).

Manager Investor Relations PGEO Ronald Andre P. Hutagalung mengatakan, diskusi ini penting mengingat potensi industri energi, terutama panas bumi, terus tumbuh dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik nasional.

“Potensi sumber panas bumi di Indonesia mencapai 24 GW, terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Sementara itu, kapasitas terpasang dari geotermal saat ini baru mencapai 2,6 GW atau 11% dari potensi,” kata Ronald, dikutip Senin (19/5).

Pada kesempatan yang sama, CEO PT Investortrust Indonesia Sejahtera, Primus Dorimulu, menyampaikan pentingnya pemahaman sebelum berinvestasi bagi generasi muda.

“Kami harap mahasiswa mau berinvestasi bukan karena khawatir tertinggal dibanding rekan-rekan mereka, tetapi memang benar-benar mengerti apa instrumen yang sesuai dengan profil risiko mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut, Primus bilang, PGEO menjadi salah satu saham yang layak dikoleksi karena energi terbarukan akan semakin berkembang di masa mendatang.

“Dari semua energi terbarukan, yang paling sustain adalah energi panas bumi atau geothermal,’” tambahnya.

Sejalan dengan itu, Dosen Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi (FTKE) Universitas Trisakti Bidang Ekonomi Migas, Dwi Atty Mardiana memaparkan, pengembangan proyek panas bumi dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

“Jika di suatu negara bisa menyediakan energi secara stabil, kemudian cukup dan terjangkau, maka konsumsi masyarakat akan meningkat, investasi juga akan meningkat,” imbuhnya.

Atty menambahkan, emisi Indonesia saat ini sekitar 700 juta ton per tahun. Jika pada 2060 potensi panas bumi tersebut dapat dimanfaatkan, emisi karbon yang bisa dihilangkan  sebesar sekitar 150 juta ton.

 

Selanjutnya: Maruarar Sirait Pede Bisa Kebut 3 Juta Rumah hingga Desember 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News