BisnisYuk

Perusahaan RI Didorong Patuhi Standar Global, Kunci Ekonomi Berkelanjutan

Perusahaan RI Didorong Patuhi Standar Global, Kunci Ekonomi Berkelanjutan

MOMSMONEY.ID - Perusahaan-perusahaan di Indonesia kini didorong untuk memperkuat kepatuhan terhadap regulasi global demi menjaga keberlanjutan ekonomi nasional.

Tekanan dari pasar internasional menuntut adanya sistem tata kelola yang kuat dan transparan agar perusahaan Indonesia tetap dipercaya dan berdaya saing di kancah global.

Memenuhi standar global bukan hanya sekadar formalitas, melainkan sebuah keharusan. 

"Kepatuhan terhadap hukum internasional bukan pilihan, ini adalah keharusan jika ingin tetap bersaing di pasar global," kata Wendy Wysong, Partner di Steptoe | Hong Kong, dalam siaran pers Senin (28/4).

Regulasi global seperti aturan anti-korupsi, pengendalian ekspor, hingga sanksi ekonomi kini memiliki jangkauan yang luas, bahkan menyentuh perusahaan Indonesia yang terlibat dalam perdagangan lintas negara. Oleh karena itu, adaptasi terhadap standar internasional menjadi krusial.

Baca Juga: SCG Dorong Green Growth, Integrasi Pertumbuhan Ekonomi dan Keberlanjutan Lingkungan

Lebih dari sekadar dokumen, kepatuhan harus menjadi budaya perusahaan yang mengedepankan etika, transparansi, dan akuntabilitas.

Ahmad Hidayat, MBA, Direktur Manajemen Audit Internal di Danantara, menambahkan, kepatuhan bukan sekedar kewajiban tapi merupakan strategi untuk menjaga keberlanjutan bisnis.

Untuk menghadapi kompleksitas regulasi global yang terus berkembang, perusahaan Indonesia membutuhkan panduan dan dukungan konkret.

Forum berbagi pengetahuan, seperti workshop Penguatan Kepatuhan dan Manajemen Risiko di Indonesia yang diadakan oleh Moores Rowland Indonesia dan Steptoe, menjadi sarana penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan perusahaan.

Marzuki Darusman, Penasihat Senior di Moores Rowland Indonesia, dalam pembukaan workshop tersebut, menekankan urgensi bagi Indonesia untuk segera menetapkan definisi konflik kepentingan.

"Kompleksitas regulasi internasional semakin meningkat. Perusahaan tidak bisa lagi mengandalkan pendekatan reaktif; mereka harus secara proaktif membangun sistem kepatuhan," ujar Marzuki.

Selanjutnya: Logam Dasar Tak Punya Katalis Pendongkrak Harga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News