InvesYuk

Peluang Saham Bank Besar Setelah BREN Batal Masuk FTSE

Peluang Saham Bank Besar Setelah BREN Batal Masuk FTSE

MOMSMONEY.ID - Saham bank besar yang dua bulan terakhir dilepas asing, diperkirakan segera naik daun kembali. Investor asing pun diperkirakan mengoleksi kembali saham-saham bank besar ini.

Kenaikan pamor saham bank besar ini terjadi sebagai imbas dari PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang batal masuk dalam indeks internasional Financial Times Stock Exchange Russell (FTSE). 

FTSE mengumumkan, BREN tidak akan masuk dalam rebalancing indeks FTSE Global Equity Series Large Cap yang efektif berlaku 21 Juni 2024. Padahal Mei lalu, saham milik taipan Prajogo Pangestu dengan kapitalisasi pasar Rp 999 triliun ini diumumkan akan masuk ke dalam indeks FTSE. 

Dengan perkembangan ini, diperkirakan, ada potensi tactical buy untuk saham-saham Big 4, yakni BBCA,BMRI,BBRIBBNI

Edi Chandren, Investment Analyst Lead Stockbit menjelaskan,  antisipasi dimasukkannya BREN ke dalam indeks global (termasuk FTSE) menyebabkan penjualan saham Big 4 Banks oleh para investor. Sebab, jika BREN masuk ke dalam indeks, maka akan mengurangi bobot Big 4 Banks dalam indeks terkait. 

"Dengan dibatalkannya BREN untuk masuk indeks FTSE, kami melihat terdapat potensi kembalinya flow (flow reversal) kepada Big 4 Banks, sehingga membuka peluang penguatan pada harga saham," kata Edi Chandren. 

Saham empat bank terbesar Tanah Air ini memang dalam tekanan jual, yang menyebabkan penurunan sahamnya. Dalam tiga bulan terakhir, saham BBRI sudah turun 27%. Saham BMRI turun 15,6%. Saham BBCA, minus 4,31%. Sedangkan BBNI turun 22,5%. 

Batalnya BREN masuk indeks FTSE Global Equity Series Large Cap merupakan buntut dari BREN masuk papan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham BREN yang dianggap mengalami kenaikan tak wajar sebelumnya sudah disuspensi sahamnya beberapa kali oleh BEI. 

Dengan masuk ke papan ini dan mendapat notasi X, saham BREN diperdagangkan dengan sistem full call action (FCA). Dengan begitu, saham BREN hanya bisa diperdagangkan dengan sistem order tertutup atau blind order book

Sejak masuk FCA pada 29 Mei 2024, saham BREN merosot tajam. Saham BREN pada Rabu siang (5/6) di Rp 7.425 per saham, sudah turun 34% sejak saat itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News