Santai

PBB: 1 Perempuan Dibunuh oleh Orang Terdekatnya Setiap 10 Menit

PBB: 1 Perempuan Dibunuh oleh Orang Terdekatnya Setiap 10 Menit

MOMSMONEY.ID - Data terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB menunjukkan, satu perempuan dibunuh oleh orang terdekatnya setiap 10 menit, ini setara 140 perempuan dibunuh per hari.

Melansir The News, menurut data dari PBB, satu perempuan dibunuh oleh pasangan atau kerabatnya  setiap 10 menit  di seluruh dunia pada 2023. 

United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dan UN Women melaporkan hampir 85.000 perempuan dewasa dan anak-anak dibunuh tahun lalu.

Baca Juga: Dorong Industri Film Lokal Berkembang, Netflix dan JAFF Gelar REEL LIFE Film Camp

Sekitar 60% dari jumlah tersebut, perempuan dan anak-anak meninggal di tangan pasangan atau kerabat mereka. Ini setara 140 perempuan terbunuh setiap hari. 

"Rumah tetap menjadi tempat paling berbahaya bagi wanita dan anak perempuan dalam hal risiko vikitimisasi yang mematikan," tulis laporan PBB, dikutip dari The News. 

Meski pria memiliki peluang empat kali lebih besar untuk jadi korban pembunuhan dari perempuan, mereka lebih sering meninggal di tangan orang asing. Laporan tersebut membeberkan, sekitar 80% dari semua korban pembunuhan tahun lalu adalah pria.

Afrika memiliki jumlah korban paling banyak. Adapun 21.700 wanita dibunuh oleh seseorang yang dekat dengan mereka pada 2023. 

Baca Juga: Tips dan Cara Menanam Sirih Gading di Rumah agar Hasilnya Besar dan Subur

Sedangkan tingkat pembunuhan pada perempuan paling rendah di Eropa dan Asia dibandingkan dengan populasi. Di Eropa, angka perempuan yang dibunuh oleh orang terdekatnya sebanyak 2.300 orang. 

Namun, mengutip situs Asia Pasific UN Women, di Asia, angkanya masih cukup tinggi, mencapai 18.500 pembunuhan. Ini menduduki peringkat kedua jika dihitung dengan angka saja tanpa membandingkan dengan populasinya.

Masih dari laporan yang sama, beberapa negara menunjukkan, pembunuhan terhadap perempuan sering kali merupakan puncak dari episode kekerasan yang berulang dan dapat dicegah dengan tindakan seperti penahanan. 

Baca Juga: Sering Lapar? Ini 7 Penyebab Sering Lapar yang Harus Anda Tahu

"Kita harus menghadapi dan menghapuskan bias gender, ketidakseimbangan kekuasaan dan norma-norma berbahaya yang melanggengkan kekerasan terhadap perempuan," ungkap Direktur UNODC Ghada Waly. 

Direktur Eksekutif UN Women Sima Bahous mengatakan, undang-undang yang kuat, akuntabilitas pemerintah yang lebih besar dan peningkatan pendanaan untuk organisasi hak-hak perempuan dan badan-badan kelembagaan, diperlukan untuk membendung kekerasan terhadap perempuan. 

Selanjutnya: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Akan Cabut Status Darurat Militer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News