MOMSMONEY.ID - Setelah sempat tumbang di awal April 2025, IHSG rebound sebesar 10,22% pada April-Mei 2025. Menurut Investment Specialist Sucor AM, Bryan Soetopo, ada beberapa faktor pendorong penguatan pasar saham domestik pada April-Mei 2025 lalu.
Salah satunya, BPJS Ketenagakerjaan yang berencana menggandakan porsi ekuitas lokal dalam portofolionya. Tepatnya, dari 10% menjadi 20% dalam tiga tahun mendatang.
"Pemerintah juga telah menerapkan langkah-langkah untuk menstabilkan pasar modal. Ini memungkinkan perusahaan-perusahaan terdaftar untuk membeli kembali saham tanpa memerlukan persetujuan pemegang saham," beber Bryan kepada Kontan, Rabu (4/6).
Pada akhir April, lanjut Bryan, bank investasi multinasional UBS juga menaikkan peringkat saham Indonesia menjadi overweight. Ini didukung oleh pandangan kondisi domestik Indonesia tergolong solid atau defensif. Apalagi, valuasi pasar saham Indonesia saat ini dinilai menarik karena mendekati titik terendah yang tercapai selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Menilik Peran Liquidity Provider Terhadap Kinerja Pasar Saham
Katalis lainnya yang menyokong pasar saham, yaitu Bank Indonesia atau BI telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,5% sesuai ekspektasi pasar. BI juga melonggarkan likuiditas dengan memangkas penyangga likuiditas dan meringankan peraturan rasio pendanaan asing.
Menurut Bryan, langkah-langkah tersebut mencerminkan tujuan BI untuk mendukung pertumbuhan tanpa hanya mengandalkan pemangkasan suku bunga. Selain juga dapat menjadi katalis untuk sektor perbankan dalam menggenjot pertumbuhan pinjaman di sisa tahun 2025 dan seterusnya.
Di samping itu, ketegangan yang mereda antara Amerika Seringkat dan China turut berkontribusi pada menguatnya pasar saham domestik. AS dan Tiongkok mulai menuju tujuan yang searah dengan mencapai kesepakatan perdagangan. "Ini meredakan ketegangan dan meningkatkan kepercayaan investor di seluruh pasar Asia," imbuh Bryan.
Selanjutnya: Industri Agro Sumbang 9,13% Terhadap PDB Nasional pada Januari-Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News