MOMSMONEY.ID - Pasar aset kripto lanjut melemah, meskipun raja aset kripto Bitcoin sedang mencoba naik. Apa saja kripto yang masuk top gainers maupun top losers dalam 24 jam terakhir?
Mengutip coinmarketcap.com, nilai kapitalisasi pasar atau market cap kripto global dalam 24 jam terakhir hingga Rabu (10/12) pukul 16.17 WIB turun 1,88% menjadi US$ 3,07 triliun. CMC Crypto Fear & Greed Index, yang mengindikasikan sentimen investor berada di level 25, alias masih fear.
Coinmarketcap.com merangking kripto top gainers dan top losers dari antara aset kripto yang volume transaksinya di atas US$ 50.000 selama 24 jam. Top gainers merujuk pada aset kripto yang naik paling tinggi. Sebaliknya, top losers yaitu koin dan token yang turun paling dalam.
Di pasar yang sedang turun, Artificial Superintelligence Alliance (FET) naik dan menempati puncak top gainers 24 jam.
FET adalah proyek kolaborasi yang menggabungkan tiga platform AI dan blockchain besar, Fetch.ai, SingularityNET dan Ocean Protocol. Tujuannya untuk mempercepat pengembangan artificial superintelligence atau kecerdasan buatan super terdesentralisasi dengan menggabungkan teknologi, komunitas dan sumber daya ke dalam satu token.
Baca Juga: MemeCore Mendaki ke Puncak Kripto Top Gainers saat Pasar Terkoreksi
Berikut ini daftar kripto top gainers dan top losers dalam 24 jam terakhir:
5 kripto top gainers
- Artificial Superintelligence Alliance (FET) naik 11,14% menjadi US$ 0,2643.
- MemeCore (M) naik 9,75% menjadi US$ 1,45.
- Cardano (ADA) naik 8,72% menjadi US$ 0,4628.
- Pudgy Penguins (PENGU) naik 7,53% menjadi US$ 0,01224.
- Avalanche (AVAX) naik 6,78% menjadi US$ 14,59.
5 kripto top losers
- Bittensor (TAO) turun 2,31% ke US$ 296,81.
- PI turun 1,19% ke US$ 0,2157.
- Unus Sed Leo (LEO) turun 1,16% ke US$ 9,51.
- Kaspa (KAS) turun 1,06% ke US$ 0,05014.
- Bitcoin Cash (BCH) turun 1,04% ke US$ 566,55.
Pergerakan harga aset kripto sangat volatil. Maka, aset kripto top gainers, ada risiko berbalik arah turun. Sebaliknya, tak menutup peluang kripto top losers, memantul naik.
Selanjutnya: Apindo Berharap Regulasi Soal Pengupahan Bisa Lebih Sustain, Ini Penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News