AturUang

Panduan Menata Keuangan Setelah Hari Raya Idul Fitri ala Bank Neo

Panduan Menata Keuangan Setelah Hari Raya Idul Fitri ala Bank Neo

MOMSMONEY.ID – Tidak dipungkiri masyarakat memiliki pengeluaran yang lebih banyak di bulan Ramadan dan Lebaran dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Berbagai kebutuhan ekstra harus dipersiapkan terutama saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, yang biasanya tidak ada di bulan-bulan biasa.

Kebutuhan tersebut antara lain, seperti membeli pakaian baru untuk keluarga, membeli hantaran Lebaran untuk sanak saudara, dan berbelanja makanan untuk jamuan di hari Lebaran. Maka dari itu, setiap pemberi kerja biasanya memberikan Tunjangan Hari Raya atau THR kepada para pekerja untuk memenuhi beragam kebutuhan tersebut.  

THR yang diterima harus dapat kita kelola dengan sebaik-baiknya, dan jangan sampai kita habiskan seluruhnya ketika Lebaran. Setelah Lebaran, masih banyak kebutuhan sehari-hari yang harus kita penuhi, yang mana biasanya harga-harga masih melonjak tinggi.

Mengelola THR yang kita terima adalah hal yang sangat penting, sama pentingnya dengan bagaimana kita mengelola keuangan dengan baik pasca Lebaran. Berikut merupakan beberapa tips dari Bank Neo Commerce yang dapat dilakukan untuk kembali menata keuangan setelah Lebaran :

Baca Juga: Hujan Petir Guyur Daerah Ini, Simak Ramalan Cuaca Besok (21/4) di Jawa Timur

             1. Meninjau pengeluaran selama Ramadan dan Lebaran

Penting untuk meninjau kembali pengeluaran selama bulan Ramadan dan hari raya Lebaran, karena banyak pengeluaran ekstra yang kita keluarkan di luar pengeluaran bulanan biasanya. Melakukan hal tersebut membuat kita memiliki gambaran yang jelas atas kondisi keuangan kita, yang dapat membantu kita dalam membuat rencana keuangan yang lebih efektif ke depan. 

2. Membuat anggaran bulanan

Setelah meninjau pengeluaran selama Ramadan dan Lebaran, kita harus membuat anggaran untuk bulan-bulan selanjutnya. Anggaran bulanan tersebut mencakup seluruh hal-hal penting dan rutin, seperti tagihan listrik, air, dan internet. Selain itu juga termasuk cicilan rutin yang ada, mungkin Kredit Perumahan Rakyat (KPR), dan cicilan utang lainnya. Serta yang terakhir dan juga terpenting adalah termasuk alokasi untuk kebutuhan sehari-hari, tentunya juga harus dimasukkan ke dalam anggaran bulanan tersebut. 

3. Memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan

Setelah banyaknya pengeluaran ekstra di bulan Ramadan dan Lebaran, kita harus dapat menahan beragam keinginan atau pengeluaran yang tidak terlalu mendesak. Sangat penting bagi kita untuk bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Hal ini tentunya dapat membantu kita melakukan penghematan setelah banyaknya pengeluaran di bulan sebelumnya. 

4. Menghindari pemakaian tabungan atau dana darurat

Setelah banyak biaya yang keluar untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran, terdapat kemungkinan bahwa adanya uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan bulan selanjutnya juga terpakai. Menyikapi hal ini, kita sepatutnya menghindari untuk memakai tabungan atau dana darurat untuk menutupi kekurangan, jika ada. Ada baiknya kita berhemat, contohnya dengan membeli barang-barang kebutuhan rumah tangga dengan pilihan harga yang lebih murah. 

5. Mengajukan pinjaman jika tabungan atau dana darurat terpakai

Bukan tidak mungkin, pasti ada di antara kita yang membutuhkan dana tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terlebih setelah banyak pengeluaran terpakai selama Ramadan dan Lebaran, seperti THR untuk keluarga, keponakan, hantaran hampers, dan lain sebagainya. Yang terpenting untuk diingat adalah jika kita ingin mengajukan pinjaman, harus melalui lembaga yang tepercaya, seperti melalui Bank.

Baca Juga: Ini Tips dari Allianz untuk Terapkan Sustainable Fashion

Pengeluaran Lebaran memang tidaklah sedikit, sebagai gambaran saja bahwa pada libur Lebaran 2023 rata-rata pengeluaran masyarakat mencapai Rp 2,7 juta per orang, berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat itu. 

Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 1.045 responden yang tersebar di berbagai titik di Indonesia, pengeluaran terbesar digunakan untuk transportasi yakni 23,4%, akomodasi 22%, makan dan minum 20%, kemudian keperluan cenderamata, fesyen, dan kriya yang sebesar 14%. 

Wajar jika pada akhirnya kita memerlukan dana tambahan untuk dapat memenuhi kebutuhan kita di masa setelah Ramadan dan Lebaran. Bank Neo Commerce memiliki salah satu layanan keuangan, berupa produk pinjaman yang bernama Neo Pinjam, sebagai solusi bagi masyarakat yang memerlukan dana tambahan dari sumber yang aman.

Produk Neo Pinjam dapat diakses melalui aplikasi neobank milik BNC dan dapat diunduh di Google Play Store dan App Store. Dikarenakan pengajuannya dilakukan melalui aplikasi, Neo Pinjam dapat diajukan di mana saja dan kapan saja.  Neo Pinjam memungkinkan nasabah untuk mengajukan pinjaman tanpa perlu menjaminkan aset berharga. Proses pencairan dananya pun lebih cepat dan praktis. 

Setiap pengajuan tetap harus melewati proses evaluasi kelayakan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Oleh karena itu, sangat penting bagi nasabah untuk mempertimbangkan kemampuan dalam mengembalikan pinjaman sebelum mengajukannya. 

Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo mengatakan, Bank Neo Commerce selalu berupaya untuk menawarkan layanan keuangan yang mampu menjadi solusi atas kebutuhan nasabah. Melalui Neo Pinjam, Bank Neo Commerce menyediakan pilihan yang cepat dari sumber tepercaya untuk nasabah yang membutuhkan dana tambahan, terlebih bagi mereka yang membutuhkan dana pinjaman darurat setelah banyaknya pengeluaran selama bulan Ramadan dan Lebaran. Neo Pinjam merupakan solusi pinjaman yang fleksibel, yang menawarkan tenor mulai dari 2 hingga 6 bulan dengan limit hingga Rp 15 juta.

Baca Juga: Terbaru, BRImo Tersedia Dalam Dua Bahasa, Indonesia dan Inggris

Selanjutnya: Ini Tips dari Allianz untuk Terapkan Sustainable Fashion

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News