InvesYuk

Morgan Stanley Bandingkan Penerapan AI dan Kebutuhan Listrik di AS dan Asia

Morgan Stanley Bandingkan Penerapan AI dan Kebutuhan Listrik di AS dan Asia

MOMSMONEY.ID - Morgan Stanley (MS) merilis riset berjudul Powering AI, Rabu (15/5). Dalam riset disebutkan bahwa para penyedia teknologi AI di berbagai sektor seperti produsen listrik, operator jaringan, rantai pasokan peralatan listrik, dan pusat data akan tampil unggul, dengan Malaysia, Jepang, dan Australia muncul sebagai pemenang. Potensi investasi bisa bernilai lebih dari US$ 100 miliar dan pertumbuhan permintaan listrik di Asia akan meningkat. 

Dalam penerapan teknologi AI, MS  memproyeksikan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) kapasitas pusat data (DC) sebesar 20% untuk AS dan Asia pada tahun 2023-27. MS juga memperkirakan kebutuhan listrik untuk DC di Asia akan meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2027. 

Namun, DC non-AI akan lebih banyak berkontribusi pada permintaan listrik di Asia (dibandingkan dengan AS) selama tiga tahun ke depan.

Meski demikian, hyperscaler AS tetap menjadi kunci untuk ekspansi DC di Asia. Serupa dengan AS, pasar listrik di Asia juga semakin ketat, dan MS juga memperkirakan lebih banyak penjualan listrik B2B seiring dengan meningkatnya jaringan DC di Asia.

Baca Juga: NTT Data Bangun Gedung Jaringan Pusat Data Baru di Indonesia

Pembangunan DC baru di Asia membutuhkan waktu sekitar 1-2 tahun di mana lebih cepat daripada pembangunan di AS. Hal ini mendukung  mendukung operator jaringan dan pemasok peralatan seperti trafo, kabel, dan jaringan, saat investasi listrik meningkat. 

Kendala  jaringan listrik di berbagai negara Asia juga lebih unggul. Harga listrik di Asia, dengan harga US$60/MWh, memiliki harga yang kompetitif dibandingkan dengan AS. Dengan harga listrik bersih yang jauh lebih rendah daripada di AS. 

Namun, intensitas listrik per MW di Asia lebih tinggi karena suhu lingkungan yang lebih tinggi. Campuran bahan bakar untuk menggerakkan jaringan listrik tetap condong ke gas pada tahun-tahun awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News