M O M S M O N E Y I D
HOME, Bugar

Mengenal Penyebab dan Cara Penanganan Serangan Panik

Mengenal Penyebab dan Cara Penanganan Serangan Panik
Reporter: Helvana Yulian  |  Editor: Helvana Yulian


MOMSMONEY.ID - Gangguan panik adalah kondisi yang tergolong ke dalam gangguan kecemasan yang ditandai dengan terjadinya serangan panik secara tiba-tiba, kapan dan di mana saja, serta dialami berulang-ulang.  

Pada kondisi normal, tiap orang dapat mengalami kecemasan pada waktu tertentu sebagai bentuk respons alami tubuh dalam menghadapi stres atau situasi yang mengancam jiwa, dikutip dari website Mental Health.

Namun, pada penderita gangguan panik, perasaan cemas, panik, dan stres terjadi secara tidak terduga, tanpa mengenal waktu atau situasi yang sedang terjadi di lingkungan sekitar, berulang-ulang, bahkan sering kali tanpa adanya hal yang membahayakan atau perlu ditakuti.  

Gejala fisik dari serangan panik disebabkan karena tubuh mengalami mode ‘fight or flight’ (melawan atau terbang). Tubuh berusaha menghirup oksigen lebih banyak sehingga pernapasan menjadi lebih cepat. 

Hormon adrenalin juga dihasilkan tubuh, sehingga denyut jantung menjadi lebih cepat dan otot-otot menjadi tegang.  

Baca Juga: Sebelum Mengonsumsinya, Kenali Risiko Kopi Hijau untuk Kesehatan

Serangan panik dapat menunjukkan gejala yang cukup bervariasi, Anda harus mengetahui gejala-gejala serangan panik berikut ini.  

  • Jantung berdetak cepat (palpitasi) dan tidak teratur, nyeri dada, sesak nafas 
  • Merasa lemah atau akan pingsan 
  • Berkeringat 
  • Gemetaran 
  • Sensasi tersedak  
  • Mual, pusing  
  • Jari kesemutan atau kebal 
  • Telinga berdenging 
  • Rasa ketakutan 

Beberapa ahli menilai, penderita gangguan panik memiliki kekeliruan dalam menginterpretasikan gerakan atau sensasi tubuh yang sebenarnya tidak membahayakan, namun dianggap sebagai suatu ancaman. 

Selain itu, faktor dari luar seperti faktor lingkungan juga dianggap menjadi pemicu gangguan panik. Berikut ini adalah beberapa faktor pemicu gangguan panik.  

  • Stres merupakan pemicu paling utama
  • Riwayat kesehatan keluarga
  • Kejadian traumatis yang pernah dialami, seperti kecelakaan atau sakit keras
  • Perubahan drastis dalam hidup, seperti bercerai atau memiliki anak
  • Mengonsumsi kafein dan nikotin yang terlalu berlebihan
  • Riwayat mengalami kekerasan fisik atau seksual

Baca Juga: Manfaat Buah Anggur Bisa Melemahkan Sel Kanker

Belum ada cara yang secara signifikan dapat mencegah terjadinya gangguan panik. Akan tetapi, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala-gejala yang terjadi. Di antaranya sebagai berikut.  

  • Hindari jenis-jenis makanan atau minuman manis, mengandung kafein, atau beralkohol
  • Berhenti merokok dan tidak menyalahgunakan NAPZA
  • Melakukan aktivitas menyehatkan, seperti berolahraga
  • Mencukupi kebutuhan tidur dan istirahat
  • Latihan manajemen stres dan teknik relaksasi, misalnya dengan melakukan teknik pernapasan dalam dan panjang, yoga, atau melemaskan otot-otot
  • Bergabung bersama komunitas yang memiliki permasalahan yang sama. Hal ini untuk menciptakan kesadaran, pemahaman, hingga membiasakan diri untuk menangani kepanikan

Jika Anda mengalami serangan panik, tetap berkonsultasilah dengan dokter karena walaupun bukan kondisi yang berbahaya, namun serangan panik yang berulang dapat semakin memburuk tanpa penanganan yang tepat.

Selanjutnya: Redakan Stres Anda dengan Mengonsumsi Vitamin Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

BMKG Deteksi Bibit Siklon Baru di Timur Indonesia, Hujan Sangat Lebat Provinsi Ini

BMKG mendeteksi bibit siklon baru yang terpantau di wilayah Laut Arafura barat Papua Selatan dan berdampak hujan sangat lebat di provinsi ini.

Selain Kopi, Ini 7 Makanan dan Minuman yang Harus Anda Hindari sebelum Tidur

Sederet makanan dan minuman ini harus dihindari sebelum tidur. Kandungannya bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu istirahat.

4 Tanda-Tanda Serum Vitamin C Telah Teroksidasi, Segera Buang!

Wajib tahu, kenali 4 tanda-tanda serum vitamin C telah teroksidasi ini sebelum menggunakannya sampai habis.

14 Cara Turunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi secara Alami

Bagaimana cara turunkan kadar gula darah yang tinggi secara alami, ya? Intip di sini, yuk!            

Sribu Ajak Pekerja Pertahankan Karir Di Tengah Perubahan Industri

Sribu membekali freelancer untuk berkembang di tengah ketidakpastian ​dan dinamika industri Tanah Air.  

Menu Diet Turun Berat Badan Tanpa Nasi untuk Seminggu, Coba yuk!

Intip beberapa menu diet turun berat badan tanpa nasi untuk seminggu di sini, yuk! Tertarik coba?   

5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kulit, Atasi Jerawat hingga Flek Hitam

MomsMoney akan membagikan informasi tentang 5 manfaat mengurangi konsumsi gula untuk kulit. Simak, ya.

Potensi Santa Claus Rally, IPOT Rekomendasi 3 Saham Pekan Ini

IPOT merekomendasikan saham-saham yang siap melaju tertopang fenomena window dressing dan santa claus rally dengan teknikal yang menarik.

Penjualan Tiket Kereta untuk Nataru Capai 1,44 Juta, 41% dari Kapasitas

Penjualan tiket kereta api pada masa angkutan nataru periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 telah mencapai 1.441.421 tiket.

Awas! Ini 12 Makanan yang Bisa Bikin Tekanan Darah Naik

Ternyata ini, lho, makanan yang bisa tekanan darah naik. Kira-kira ada apa saja, ya?