MOMSMONEY.ID -Muda menabung, tua beruntung. Pameo lawas itu sepertinya tidak berlebihan untuk menggambarkan betapa penting menabung uang demi meraih masa depan yang baik.
Dengan uang tabungan, kita bisa memiliki dana untuk berbagai kebutuhan di masa mendatang. Sebut saja, dana pendidikan anak, membangun rumah hingga modal usaha.
Budaya menabung telah dilakukan masyarakat kita sejak zaman baheula. Pada masa Kerajaan Majapahit, tabungan dari tanah liat sangat populer di masyarakat. Menurut catatan di Museum Nasional, bentuk yang paling diminati ialah celeng (babi liar).
Tradisi ini yang selanjutnya dikenal dengan menabung uang di celengan. Temuan ini membuktikan, masyarakat Indonesia, khususnya Jawa kuno, sudah mengenal tradisi menabung.
Baca Juga: Susah Menabung? Coba Ikuti Cara Ini!
Kini, seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat sudah mulai meninggalkan tradisi menabung di celengan. Dengan sejumlah alasan, masyarakat lebih memilih menyimpan uangnya di bank melalui produk tabungan. Menabung uang di bank lebih aman dari risiko uang dicuri atau hilang.
Dengan menjadi nasabah bank pula, nasabah bisa melakukan transaksi non-tunai. "Jadi mengurangi uang hilang dan tindak kejahatan," kata Eko Endarto, perencana keuangan dari Finansia Consulting.
Tak cuma itu. Menabung di bank juga memberikan banyak kemudahan. Misal, saat nasabah punya keperluan mendadak, ia bisa menarik uang tabungannya di mana saja dan kapan saja.
Baca Juga: Tips Jaga Keuangan Saat PPKM Darurat
Sebab, bank menyediakan fasilitas kartu debit untuk menarik uang dan bertransaksi lewat anjungan tunai mandiri (ATM), juga fasilitas mobile banking dan internet banking.
Jadi, nasabah enggak perlu hitung-hitung uang di tempat saat melakukan transaksi, tinggal gesek untuk bayar atau mengambil uang. "Kecil juga kemungkinan adanya uang palsu," imbuh Eko.
Jadi gaya hidup
Dengan sejumlah keunggulannya, minat masyarakat menyimpan uang di produk tabungan bank tetap tinggi kendati bunganya mini. Apalagi, makin banyak jenis transaksi non tunai yang berkembang di dunia usaha.
Dus, produk tabungan kian jadi kebutuhan. "Dari sisi lifestyle, belanja online sudah banyak menggunakan cara pembayaran secara transfer," kata Mohamad Andoko, perencana keuangan dari OneShildt Financial Planning.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun getol menggenjot inklusi keuangan, yakni dengan menerbitkan regulasi yang memudahkan semua kalangan mengakses layanan perbankan.
Kebanyakan nasabah pemula yang jadi sasaran OJK ini diperkirakan berasal dari kalangan pelajar dan mereka yang ingin memanfaatkan layanan kredit dari bank, seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor, dan kredit tanpa agunan.
Baca Juga: Cara Hemat Berbelanja dengan Dompet Digital
Jika calon nasabah itu akan mengambil kredit dan belum membuka rekening di bank yang ditunjuk, maka mereka diwajibkan membuka rekening tabungan. "Atau, jika seseorang ingin berinvestasi di saham, akan diminta membuka rekening dana secara terpisah," papar Andoko.
Kendati bunganya kecil, kalah jauh dengan laju inflasi, tabungan masih memiliki peran penting dalam perencanaan keuangan. Tak cuma sebagai wadah menampung dana tunai, bank menyediakan banyak fasilitas bagi para penabung.
Dengan sejumlah keunggulannya, minat masyarakat menyimpan uang di produk tabungan bank tetap tinggi kendati bunganya mini.
Selanjutnya: Siasat Mudah Menabung untuk Beli Mobil Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News