HOME, AturUang

Melakukan Hobi Tanpa Pusing Kehabisan Uang, Begini Caranya

Melakukan Hobi Tanpa Pusing Kehabisan Uang, Begini Caranya

MOMSMONEY.ID -Hobi seringkali membuat seseorang lupa segalanya. Kalau sudah hobi, apa pun bakal dilakukan seseorang guna memenuhi selera hobinya. Tidak peduli apakah hobi itu bersifat pemborosan atau pemasukan bagi keuangan pribadi maupun rumahtangga. 

Kegilaan seseorang akan hobi yang ditekuninya dapat kita lihat dalam kehidupan nyata sehari-hari. Contohnya, seseorang yang memiliki hobi memancing ikan, memelihara ikan hias atau burung berkicau, berburu binatang, bersepeda, hingga mengoleksi barang-barang antik. 

Dalam memenuhi kebutuhan hobinya, seseorang bisa menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan bahkan uang sampai ratusan juta rupiah. Bagi orang lain, kegiatan seperti itu, boleh jadi, tidak masuk akal. Namun, bagi mereka, waktu dan uang bukan kendala lagi. 

Baca Juga: Hal yang perlu Anda lakukan sebelum memutuskan punya anak

Menurut Mike Rini, perencana keuangan dari MRE Financial & Business Advisory, hobi merupakan pemenuhan kebutuhan batiniah seseorang untuk melepaskan diri dari kejenuhan dan kelelahan rutinitas harian dalam mencari nafkah. 

Karena sifatnya itulah, yang utama dalam hobi adalah kesenangan yang tidak terhingga. Oleh karena itu, orang yang sedang menggilai sebuah hobi kerap tidak melihat sisi kualitas benda yang disukai, tapi lebih mengutamakan tuntutan sifat emosional diri. 

"Seseorang akan merasa puas secara batiniah bila dia bisa memanfaatkan hasil jerih payahnya dari bekerja untuk sesuatu yang dia paling sukai," ujar Mike. 

Baca Juga: Peralatan Dapur yang Wajib Anda Miliki di Dapur

Pandangan serupa diungkapkan oleh Budi Raharjo, konsultan perencana keuangan dari One Consulting. Menurut Budi, manusia adalah makhluk yang membutuhkan hobi sebagai sarana pemuas kebutuhan emosionalnya. 

Karena itu, sesuatu yang sifatnya memuaskan secara emosional menimbulkan tuntutan yang lebih. Namun, lanjut dia, jika pemenuhan hobi tidak dilakukan secara bijak, keuangan rumahtangga akan terkena dampaknya. 

Kalau tidak diwaspadai, hobi bisa mengganggu pengeluaran penting lain. Bahkan, pengeluaran yang seharusnya untuk kebutuhan utama justru banyak terpakai untuk pemuasan hobi Anda. 

Buat pos dana khusus

Segala pengeluaran untuk pemenuhan hobi harus direncanakan dengan baik dan terarah agar tidak berlebihan. Nah, yang harus Anda lakukan adalah membuat pos pengeluaran khusus. Pos pengeluaran ini baru bisa muncul setelah pos pengeluaran pokok dan penting telah terpenuhi. 

Misalnya, pos anggaran belanja bulanan, kebutuhan rumahtangga, listrik dan air, pendidikan anak, cicilan utang, dan investasi hari tua. 

Bagaimana cara menyusun pos pengeluaran khusus untuk kegiatan hobi? Berikut adalah beberapa tip sederhana yang dirangkum MomsMoney dari sejumlah perencana keuangan. 

Rancang dana anggaran rumahtangga

Sebelum membuat pos khusus anggaran untuk hobi, Anda sebaiknya merancang terlebih dahulu dana anggaran rumahtangga. 

Anggaran tersebut, antara lain, meliputi kebutuhan dasar utama keluarga, seperti sandang, pangan, papan keluarga, pendidikan anak, investasi hari tua, tabungan dana darurat, serta kebutuhan asuransi sudah terpenuhi terlebih dahulu. 

Baca Juga: Dari Pra-Menikah, 5 Hal Penting Ini Harus Sudah Anda Miliki

"Jika masih ada sisa anggaran, maka dana ini bisa mulai dialokasikan untuk kegiatan hobi yang Anda inginkan," ujar Budi Raharjo. 

Eko Endarto, perencana keuangan dari Financia Consulting, menambahkan, membuat prioritas pengeluaran rumahtangga merupakan salah satu kunci utama yang harus dilakukan seseorang dalam menekuni sebuah hobi. 

Karena hobi biasanya bersifat individu, sebaiknya kepentingan bersama menjadi prioritas. 

"Kesampingkan dulu membeli benda yang disukai bila ternyata dana itu harus dipakai untuk acara berlibur bersama keluarga yang tak pernah dilakukan," kata Eko. 

Baca Juga: Memelihara Hewan di Rumah Dapat Membantu Self-Healing

Eko mengingatkan, yang namanya pemasukan bersifat sangat terbatas. Di sisi lain, pengeluaran bersifat tidak terbatas. 

Jadi, bagaimana cara kita mengelola yang terbatas agar bisa memenuhi yang tidak terbatas?  

Semua ini mengharuskan kita untuk membuat perencanaan matang, termasuk dalam urusan hobi. 

Tentukan hobi

Menurut Mike, semua hobi pada awalnya bersifat konsumtif, bukan investasi. Artinya, sebuah hobi dilakukan atau dibeli semata hanya untuk memenuhi kepuasan (emosional) pribadi si pelaku hobi. 

Nah, karena sifatnya emosional, jika tidak dikendalikan, maka bisa menimbulkan kerugian bagi Anda. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan menekuni hobi, ada baiknya Anda menentukan terlebih dahulu hobi yang akan ditekuni. 

Jadi, Anda harus mengetahui terlebih dahulu kategori hobi yang akan dijalankan. Tujuannya untuk menentukan anggaran. 

"Kalau sudah ketahuan, Anda bisa mengatur frekuensi hobi atau membeli benda-benda yang berkaitan dengan hobi tadi," imbuh Mike. 

Baca Juga: Meraup Cuan dari Bisnis Bengkel Motor

Mike melanjutkan, pada dasarnya ada beberapa jenis hobi, yaitu hobi yang bersifat koleksi, hobi yang menciptakan sesuatu, dan ada hobi yang melakukan aktivitas tertentu. 

Untuk hobi yang bersifat koleksi (kolektor), berarti seseorang gemar mengoleksi benda tertentu, misalnya filatelis atau numismatis. 

Adapun contoh jenis hobi yang gemar menciptakan sesuatu adalah kerajinan tangan, menulis, memasak, dan lain-lain. Sedangkan contoh jenis hobi melakukan aktivitas tertentu, antara lain traveling, olahraga, dan otomotif. 

Dari tiga jenis hobi itu, hobi yang paling banyak mengeluarkan uang adalah hobi bersifat koleksi. 

"Dalam praktiknya, seseorang bisa menekuni salah satu hobi atau gabungan dari jenis hobi tadi," tambah Mike. 

Rancang alokasi dana untuk hobi

Setelah menentukan hobi, Anda sudah bisa merancang alokasi dana untuk penyaluran hobi. 

Menurut Mike, jika hobi yang ditekuni tidak dikomersialkan atau tidak didiversifikasi menjadi sumber penghasilan, porsi alokasi anggaran hobi harus dibatasi hanya sebesar 5% dari penghasilan keluarga. 

Tujuannya untuk membatasi frekuensi kegiatan hobi. Jika Anda memiliki penghasilan pas-pasan, dana hobi lebih baik untuk menabung. 

Ada beberapa cara untuk membatasi kegiatan atau pembelian benda hobi, antara lain frekuensi dikurangi atau menerapkan penjatahan (kuota) belanja benda hobi. 

Baca Juga: Bagi yang Butuh, Ini 6 Cara Menangani Rasa Tidak Nyaman Akibat Stres

Kalau dalam sebulan sudah tercapai kuotanya, jangan beli lagi. Ahmad Gozali, perencana keuangan dari Safir Senduk & Rekan, menilai tidak ada angka ideal yang pasti untuk menentukan berapa besar porsi alokasi dana hobi yang harus disisihkan agar tidak mengganggu keuangan rumahtangga. 

"Tapi, angka 10% atau 15% sudah cukup tinggi jika tidak ada alokasi sumber penghasilan khusus untuk biaya hobi," paparnya. 

Jika ada sumber penghasilan lain, alokasi boleh berdasarkan sumber income. Misalnya, semua penghasilan sampingan digunakan untuk kegiatan hobi, asalkan gaji rutin tidak diganggu. 

Budi menimpali, biasanya pengeluaran hobi termasuk pengeluaran jangka pendek. Artinya, pengeluaran hobi ada yang dikeluarkan satu?dua kali setahun seperti hobi traveling, atau ada yang rutin dilakukan, seperti berolahraga. 

Baca Juga: Selain untuk Daya Tahan Tubuh, Ini Manfaat Vitamin C untuk Kulit

Selain itu, ada pula hobi yang hanya membutuhkan satu kali pengeluaran untuk membeli alat. Selebihnya hampir bebas pengeluaran, seperti bersepeda atau fotografi. 

Menurut Budi, hobi yang berulang atau sering upgrade, seperti hobi otomotif dan benda koleksi, membutuhkan alokasi anggaran dalam pos pengeluaran khusus yang sesuai dengan kebutuhan biaya hobi dan jadwal pengeluarannya. Ini perlu dilakukan jika memang pengeluarannya sangat besar. 

Sepakati dana hobi dengan pasangan 

Patut Anda ketahui, hobi bersifat subjektif. Bagi yang hobi, dia akan melakukan segalanya untuk menyalurkan hobi. Tapi untuk orang lain, kegiatan itu bisa dinilai sebagai pemborosan. 

Bagi yang sudah berumahtangga, bila salah satu pasangan menilai hobi yang ditekuni oleh pasangannya bersifat pemborosan, maka pasangan suami istri itu bisa ribut terus.

Oleh sebab itu, setelah semua pos yang penting dan pokok dipenuhi, maka penggunaan pos pengeluaran untuk hobi harus dikomunikasikan bersama pasangan. 

"Jadi, pos pengeluaran untuk hobi sebaiknya dibuat atas seizin pasangan. Saling pengertian dan menghormati perlu dilakukan terkait pengeluaran untuk hobi," tandas Budi. 

Baca Juga: Jalin Hubungan Romantis dengan Pasangan saat Pandemi.

Kesepakatan yang dibuat bisa diawali dengan biaya yang akan dikeluarkan dan kapan biaya untuk hobi itu akan digunakan. Bila dana batal digunakan, komunikasikan apakah dana itu tetap dialokasikan untuk hobi atau untuk kebutuhan lain. 

Lalu, siapa yang harus memegang kendali keuangan untuk pos anggaran hobi? 

Budi menilai, jika salah satu pasangan sedang menggilai hobi yang bisa menguras kocek rumahtangga, sebaiknya kendali keuangan dipegang oleh pasangan yang lebih bisa mengendalikan diri. 

Biasanya, di antara pasangan, terdapat karakteristik keuangan yang berlawanan. Salah satunya sangat kuat dan disiplin mengelola uang, sedangkan satunya berlawanan. 

Serahkan kendali keuangan kepada yang disiplin, sehingga pasangan yang satu akan sedikit berkurang kebebasannya. 

Komersialkan hobi 

Dalam menekuni sebuah hobi, ada baiknya Anda mengomersialkan hobi. ?Yang paling oke kalau hobi bisa menghasilkan uang. Kepuasan batin tercapai, saku tidak bolong. 

Tidak sulit untuk membuat hobi bisa menghasilkan pemasukan. Untuk itu, ada beberapa strategi.

Pertama, telusuri ke mana uang Anda pergi selama ini untuk menyalurkan hobi. Lalu coba balikkan posisi Anda menjadi penerima uang, bukan pembayar uang. 

Artinya, Anda menjadi penyedia jasa atau produk pendukung hobi itu. Misalnya, daripada cuma memelihara ikan hias di akuarium, lebih baik membeli akuarium dan bibit ikan hias yang banyak. Jadi, ketika ada yang berminat, Anda tinggal menjual. 

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi, Ini Caranya

Kedua, ciptakan pasar. Ajak dan pengaruhi orang lain untuk terlibat dengan hobi kita. Selain lebih seru dalam menjalankan hobi, hal ini bisa berarti menciptakan pasar sendiri. Pengaruhi orang lain untuk senang dengan hobi kita agar ketemu pelanggan. 

Jika tak punya waktu karena sibuk bekerja, bisa juga dengan ikut komentar, bikin tulisan, lalu kirim ke majalah hobi. 

Ketiga, bina komunitas. Kalau sudah bisa mempengaruhi orang lain untuk menekuni hobi yang Anda jalankan, maka Anda harus mau melakukan pembinaan komunitas secara berkelanjutan. Perlakukan hobi seperti bisnis, bukan cuma menjual sekali, tapi juga harus menjaga loyalitas konsumen. 

Keempat, jual hasil hobi. Hobi yang menghasilkan barang tertentu juga bisa dijadikan sumber uang. Syaratnya, jangan jatuh cinta pada barang yang Anda ciptakan. Misalnya, hobi membuat miniatur pesawat, memodifikasi kendaraan, dan sebagainya. 

Baca Juga: Cermati Waktu Tes Covid-19 Antigen dan PCR agar Hasilnya Akurat

Kadang kita malah lebih puas jika hasil karya kita juga disukai orang lain, apalagi jika dinilai dengan uang. 

Kelima, cari sponsor. Di mana ada orang berkumpul, di situ niscaya ada transaksi. Lalu, di mana ada transaksi, di sana ada kelompok bisnis (perusahaan) yang punya kepentingan.

Baik itu kepentingan secara langsung dengan hobi itu atau sekadar memanfaatkan keramaian komunitas. Nah, upayakan Anda mendapat penghasilan dari sponsor untuk hobi. 

Selanjutnya: Tips Tetap Sehat dan Bahagia di Rumah saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News