MOMSMONEY.ID - Jobstreet by Seek menggandeng Boston Consulting Group (BCG), The Network dan The Stepstone Group meluncurkan laporan ekslusif kedua dari Decoding Global Talent 2024 yang mengangkat tema Perubahan Cara Kerja di Era GenAI. Laporan ini akan dirilis kepada publik secara gratis pada November.
Dengan laporan ini, diperlihatkan seperti apa preferensi karier serta dampak teknologi Generative AI (GenAI) dalam membantu pencari kerja dan perusahaan. Dari laporan ini, diungkap seperti apa adopsi GenAI di antara pekerja di Indonesia, dan dibandingkan dengan negara-negara global.
Laporan ini menyebutkan terdapat 38% pekerja di Indonesia yang menggunakan AI secara rutin setiap bulannya. Yakni terbagi dari 21% yang menggunakan beberapa kali dalam sebulan dan 17% menggunakan beberapa kali dalam seminggu.
Terdapat 14% yang pernah menggunakan GenAI sesekali, dan 48% pekerja yang tidak tahu atau belum pernah menggunakan GenAI.
"Kalau dibandingkan dengan negara lain, Asia Tenggara dengan global, kita masih di bawah mereka dalam penggunaannya. Padahal kalau GenAI digunakan dengan baik, dengan tepat, tentunya akan memberikan banyak nilai positif dan added value bagi profesional maupun sebagai perseorangan," ujar Sawitri Country Head Marketing Jobstreet by Seek Indonesia, Selasa (29/10).
Baca Juga: 6 Fakta Psikologis Manusia yang Jarang Diketahui Banyak Orang
Adapun, penggunaan GenAI di Indonesia masih cukup sama dengan penggunaan AI aktif secara global yang mencapai 39%, tetapi masih lebih rendah dibandingkan Asia Tenggara yang sebesar 44%.
Mereka yang rutin mengadopsi AI secara rutin ini pun terbagi dalam berbagai bidang pekerjaan, dan dengan kelompok umur yang berbeda-beda. Kelompok usia 18-24 tahun sebesar 49%, kelompok 25-34 tahun sebesar 39%, kelompok usia 35-44 tahun sebesar 32% dan di atas 45 tahun sebesar 28%.
Leih lanjut, pekerja yang rutin menggunakan GenAI ini, menggunakan AI untuk kebutuhan studi dan riset sebesar 41%, administrasi sebesar 37%, kreatif 31%, menulis 26% dan mengelola pengetahuan sebesar 24%.
Biasanya AI digunakan baik untuk mencari informasi dan membuat draf dokumen, sebagai asisten untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat berulang, digunakakn sebagai rekan kerja dan memberikan perintah yang lebih komprehensif, juga dimanfaatkan untuk pekerjaan strategis dan kompleks dan juga untuk kebutuhan pribadi sehari-hari.
Laporan ini tak hanya memberikan gambaran seperti apa adopsi GenAI dalam pekerjaan, tetapi juga menjelaskan seperti apa persepsi pekerja atas dampak AI terhadap pekerjaannya.
Karenanya, laporan ini juga menunjukkan bagaimana pekerja ingin melakukan reskilling atau peningkatan keterampilan mereka supaya tetap relevan dengan revolusi AI yang terjadi saat ini. Bukan hanya itu, ada juga rekomendasi yang diberikan kepada perusahaan atau pemberi kerja.
Adapun, laporan ini disusun berdasarkan survei global yang mencakup lebih dari 180 negara dan melibatkan 150.736 responden, termasuk 19.154 tenaga kerja Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News