MOMSMONEY.ID - Tahun 2025 jadi saksi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berinovasi dan beradaptasi. KUR Syariah hadir dan mendukung langkah mereka.
Bagi Anda yang ingin bertahan di 2025 dengan pondasi keuangan yang kuat dan sesuai prinsip, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah hadir sebagai solusi pembiayaan tanpa bunga yang kian populer.
Artikel ini akan mengulas tuntas apa itu KUR Syariah, segmentasinya, dan bagaimana cara mengajukannya agar usaha Anda bisa berkembang di tahun ini.
Apa itu KUR syariah dan cara kerjanya?
Melansir dari laman OCBC, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah adalah salah satu solusi pembiayaan yang dirancang khusus untuk UMKM.
Berbeda dengan KUR konvensional, KUR Syariah beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam, menjauhkan diri dari unsur riba.
Ini menjadi angin segar bagi para pengusaha yang ingin menjaga keberkahan usahanya.
Baca Juga: Mau Tambah Modal Usaha? Ini Cara Ajukan KUR BRI 2025 dan Syarat Lengkapnya!
Menurut DR. Oni Sahroni dari Dewan Syariah Nasional MUI, ada beberapa karakteristik utama yang membedakan KUR Syariah:
- Diperuntukkan bagi UMKM dengan usaha yang layak dan produktif sesuai syariah Islam.
- Usaha yang dikelola haruslah halal.
- Tingkat margin yang rendah, biasanya sekitar 6%.
- Tanpa agunan untuk plafon pembiayaan hingga Rp50 Juta.
- Menggunakan skema perjanjian syariah yang sesuai dengan Fatwa DSN MUI, seperti akad murabahah, ijarah, dan musyarakah mutanaqishah.
Dengan karakteristik ini, KUR Syariah menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin bertahan di 2025 tanpa perlu khawatir melanggar prinsip keagamaan.
Segmentasi plafon pembiayaan KUR Syariah
Untuk memudahkan akses permodalan bagi berbagai skala UMKM, KUR Syariah dibagi menjadi tiga segmentasi berdasarkan plafon pembiayaan:
Plafon hingga Rp10 Juta: Segmen ini diperuntukkan bagi UMKM yang usahanya belum berjalan lama (dengan syarat dan ketentuan berlaku untuk usaha di bawah enam bulan).
Pembiayaan ini tanpa agunan, memiliki margin setara 6 persen, dan dapat digunakan untuk modal kerja atau investasi. Tenor angsuran reguler hingga tiga tahun untuk modal kerja, dan lima tahun untuk investasi.
Baca Juga: Jenis Limit KUR BSI 2025 dan Cara Pengajuan Pinjaman Syariah untuk UMKM
Plafon antara Rp10-50 Juta: Untuk segmen ini, usaha harus sudah berjalan minimal enam bulan.
Sama seperti segmen pertama, pembiayaan ini tanpa agunan dengan margin setara 6 persen, dan dapat digunakan untuk modal kerja atau investasi.
Tenor angsuran juga sama, yakni reguler hingga tiga tahun untuk modal kerja dan lima tahun untuk investasi.
Plafon di atas Rp50 Juta hingga Rp500 Juta: Segmen ini mensyaratkan usaha minimal sudah berjalan enam bulan dan membutuhkan agunan seperti BPKB, SHM, SHGB, atau AJB.
Margin pembiayaan tetap setara 6 persen untuk modal kerja dan investasi. Tenor angsuran reguler untuk modal kerja sampai empat tahun, sedangkan investasi hingga lima tahun.
Fleksibilitas segmentasi ini memungkinkan lebih banyak UMKM untuk mengakses KUR Syariah dan bertahan di 2025 dengan dukungan finansial yang sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Cara Pengajuan KUR BRI 2025 dan Syarat Memperolehnya
Cara mengajukan KUR syariah untuk bertahan di 2025
Mengajukan KUR Syariah adalah proses yang relatif mudah. Anda bisa langsung mendatangi kantor cabang bank syariah atau unit syariah dari bank konvensional terdekat yang menyediakan produk ini.
Untuk mempermudah pengajuan dan memastikan Anda bisa bertahan di 2025, siapkan beberapa dokumen penting berikut:
- Formulir permohonan yang telah diisi lengkap.
- Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon dan pasangan (suami/istri).
- Kartu Keluarga.
- Akta nikah/cerai/pisah harta.
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemohon.
- Akta Pendirian dan Perubahan Badan Usaha (jika ada, seperti PT/CV/Firma).
- KTP Pengurus dan Pemegang Saham (jika badan usaha).
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Keterangan Domisili, atau dokumen sejenis yang menunjukkan legalitas usaha.
- Sertifikat properti, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir (khusus untuk plafon di atas Rp50 Juta).
- Rekening koran atau rekening tabungan 6 bulan terakhir.
Selain dokumen-dokumen ini, Anda juga mungkin perlu membuka rekening giro di instansi pilihan Anda sebagai rekening tujuan pencairan pembiayaan.
Baca Juga: Bayar KUR BRI 2025 dan Tagihan Lainnya Lewat HP, Sekali Klik di BRImo
Dengan persiapan yang matang, proses pengajuan KUR Syariah Anda akan berjalan lancar, dan Anda akan selangkah lebih dekat untuk bertahan di 2025 dengan modal yang syariah.
Setelah memahami seluk-beluk KUR Syariah, para pelaku UMKM diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini untuk menguatkan fondasi bisnis dan terus bertahan di 2025.
Pilihlah KUR Syariah di instansi pilihan Anda untuk mendapatkan dukungan finansial yang sesuai dengan prinsip dan kebutuhan usaha Anda.
Selanjutnya: OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Agribisnis Karya Makmur Poncowarno
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News