Kopi dan Budaya Berpadu dalam Anak Daro dari Roemah Koffie di Jakarta Coffee Week

Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

MOMSMONEY.ID - Festival kopi tahunan Jakarta Coffee Week 2025 menjadi ajang bagi berbagai pelaku industri kopi untuk menampilkan inovasi dan cerita di balik setiap racikan. Salah satunya Roemah Koffie yang merilis varian terbaru Anak Daro.

Nama Anak Daro diambil dari istilah adat Minangkabau yang berarti pengantin perempuan.

Filosofi di baliknya menggambarkan awal perjalanan hidup baru yang dijalani dengan kesadaran dan tanggung jawab.

Nilai tersebut sejalan dengan tema besar yang diusung Roemah Koffie tahun ini, The Beginning of Purposeful Journey, yang menyoroti pentingnya makna dan keberlanjutan dalam dunia kopi.

Roemah Koffie selalu berangkat dari akar, mulai petani, tanah, hingga budaya, yang menumbuhkan kopi itu sendiri.

"Anak Daro menjadi simbol awal dari perjalanan yang bermakna, tentang bagaimana kopi Indonesia tumbuh dari nilai, bukan sekadar rasa," ujar Felix TJ, CEO Roemah Koffie, Jumat (31/10).

Kopi Anak Daro berasal dari wilayah Kerinci, Jambi, daerah yang dikenal dengan tanah vulkaniknya. Karakter rasa yang dihadirkan lembut dan cerah, dengan catatan rasa buah dan cokelat alami.

Filosofi budaya yang kuat turut tergambar pada kemasan, yang menampilkan ilustrasi sepasang pengantin Minangkabau dengan latar Gunung Kerinci dan suntiang emas, simbol keteguhan dan kebanggaan perempuan Indonesia.

Selain peluncuran varian baru ini, Roemah Koffie juga menggelar Latte Art Competition Vol. II yang diikuti 64 barista dari Indonesia dan negara tetangga.

Ajang ini menjadi ruang bagi para barista untuk menampilkan keahlian dan kreativitas mereka dalam seni meracik latte.

Roemah Koffie juga menjalin kolaborasi dengan PT Pos Indonesia melalui peluncuran prangko edisi terbatas Anak Daro, serta memperkenalkan inisiatif sosial Seribu Sarjana Pertanian.