InvesYuk

Kinerja Membaik, GOTO Kejar EBITDA Sebesar Rp 1,6 Triliun di Tahun 2025

Kinerja Membaik, GOTO Kejar EBITDA Sebesar Rp 1,6 Triliun di Tahun 2025

MOMSMONEY.ID - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berniat mengejar pertumbuhan dengan kecepatan penuh di tahun 2025. Perusahaan menargetkan pada tahun 2025 mencapai EBITDA grup sebesar Rp 1,4 triliun sampai Rp 1,6 triliun. 

Sebagai informasi, pada akhir 2024, EBITDA grup GOTO di Rp 386 miliar untuk setahun penuh. Sebelumnya di tahun 2023 lalu, EBITDA masih minus Rp 2,25 triliun. 

Kenaikan ini terutama ditopang pada kinerja kuartal IV (Oktober-Desember) yang mencapai rekor EBITDA Rp 399 miliar, tumbuh 348% dibanding kuartal IV-2023. 

Dengan pencapaian lalu, GOTO mengklaim berhasil melampaui titik impasnya, sehingga rugi yang ditanggung turun 96% menjadi Rp 3,1 triliun di akhir 2024. 

Nah, jika kecepatan pertumbuhan tahunan pada kuartal IV yang mencapai 4 kali lipat ini terjadi lagi, maka GOTO bisa mencapai target EBITDA 2025 tersebut. Jika dihitung kasar, kenaikan EBITDA berpotensi mencapai Rp 1,5 triliun. 

"Sepanjang tahun 2024, kami terus mencari cara baru dan efektif untuk memenangkan persaingan ketat dalam menjangkau konsumen Indonesia. Melalui inovasi produk yang konsisten dan eksekusi yang unggul, kami berhasil melampaui panduan yang telah ditetapkan, dengan pencapaian EBITDA grup yang disesuaikan sebesar Rp386 miliar untuk setahun penuh," kata Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo dalam rilisnya, Rabu (12/3).

Dia bilang, ada peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun dan berharap hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2025, seiring dengan strategi ekosistem yang terus terbukti efektif. Ke depan. GOTO juga akan semakin memperkuat bisnis kami melalui inovasi, baik dari sisi operasional maupun di level produk, untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi biaya, serta menghadirkan layanan yang lebih terarah dan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Direktur Keuangan Grup GOTO, Simon Ho juga sama optimisnya. Menurut dia, nilai transaksi kotor atau gross transaction value (GTV) inti Grup dan pendapatan terus meningkat secara konsisten sepanjang tahun. Di sisi lain, pendekatan efisiensi biaya yang lebih terperinci, memungkinkan Grup GOTO menurunkan beban kas rutin tetap sebesar 3% sepanjang tahun penuh menjadi Rp 5,3 triliun. 

"Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat untuk terus menjalankan strategi kami pada tahun 2025," kata Simon.

Grup GOTO mencatatkan oengguna yang Bertransaksi Bulanan atau Monthly Transacting Users (MTUs) dalam ekosistem GoTo tumbuh 22% YoY pada kuartal keempat dan 16% setahun penuh. 

GTV inti Grup mencapai rekor Rp 79,2 triliun pada Kuartal IV, tumbuh 66% YoY dan 58% untuk setahun penuh. GTV inti ini mengecualikan GTV dari gerbang pembayaran mitra pedagang (merchant payment gateway) untuk segmen financial technology dan GTV di Vietnam untuk segmen On-Demand Services.

Pendapatan bruto tumbuh dan mencapai rekor tertinggi sebesar Rp 5,0 triliun pada Kuartal IV, atau naik 28% YoY dan 30% untuk setahun penuh. Beban kas rutin tetap turun 3% untuk setahun penuh.

Unit bisnis Financial Technology (fintek) mencatat EBITDA yang disesuaikan4  positif didorong oleh pertumbuhan tingkat penggunaan aplikasi GoPay dan peningkatan portofolio pinjaman. 

Pengguna Bertransaksi Bulanan (MTU) Financial Technology meningkat sebesar 35% YoY menjadi 20,2 juta, didorong terutama oleh peningkatan pesat penggunaan aplikasi GoPay.

Unit bisnis On-Demand Services (ODS) terus mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas yang kuat. GTV inti lini Gojek tumbuh 24% YoY pada Kuartal IV dan 17% untuk setahun penuh. Sementara itu, EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp 267 miliar pada Kuartal IV dan Rp 679 miliar untuk setahun penuh. 

Selanjutnya: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kamis (13/3/2025) Antam, UBS, Galeri 24 Kompak Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Survei KG Media