MOMSMONEY.ID - Hey Bali di bawah naungan PT Hey Timur Indonesia menghadirkan layanan pendampingan wisatawan. Seperti apa? Simak, yuk.
Berlibur adalah momen yang digemari semua kalangan masyarakat. Namun, tak sedikit yang menghadapi hal tak menyenangkan saat berlibur. Seperti kehilangan barang, bingung dengan rute perjalanan dan masih banyak lagi.
Gregorius Adrianus Sinantong (Giostanovlatto), Pendiri Hey Bali, menjelaskan, dalam satu tahun terakhir, lebih dari 1.000 wisatawan tercatat mengalami kendala dalam berlibur.
Tidak sedikit dari mereka yang mengharapkan bantuan seperti mencari barang yang hilang, membantu navigasi liburan, hingga pendampingan saat kedatangan ke sebuah destinasi wisata yang baru pertama kali dikunjungi.
Dalam kajian Analisis dari Lingkar Studi Data dan Informasi (LSDI), hampir separuh wisatawan mengalami tekanan dan kebingungan saat menjejakkan kaki di destinasi wisata. Khususnya wisatawan yang melancong ke Bali.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Variety Show Traveling Korea untuk Inspirasi Liburan Anda
Direktur LSDI Tri Wibowo Santoso menyebutkan, wisatawan yang menghadapi kebingungan membutuhkan bantuan secara personal bukan melalui layanan digital.
“Ada kebutuhan emosional yang tidak terbaca algoritma. Respons manusia tetap menjadi faktor yang paling menentukan kepuasan,” kata Bowo dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11).
Beranjak dari situ, Hey Bali yang berdiri Oktober 2023 meluncurkan layanan penitipan barang, bantuan SIM card, pendampingan wisatawan akan budaya daerah wisata dan membantu menemukan barang yang hilang. Seluruh layanan ini bisa dilakukan melalui komunikasi Whattsap.
Giostanovlatto bilang, salah satu keputusan membangun usaha Hey Bali adalah tidak membangun aplikasi. Hal ini menjadi strategi pengendalian biaya sekaligus menjaga kualitas interaksi.
“Kami ingin wisatawan berkomunikasi dengan manusia, bukan sistem otomatis. Model ini membuat respons lebih cepat tanpa membebani biaya operasional,” ujarnya.
Baca Juga: Tips Holiday Ready Akhir Tahun agar Liburan Nyaman, Aman dan Bebas Drama
Pertumbuhan kebutuhan wisatawan akan pendampingan langsung membuat cakupan layanan Hey Bali meluas ke Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, Canggu hingga area Ubud.
Layanan penitipan barang yang ditawarkan turut berkembang setelah promosi lewat media nasional menempatkannya sebagai alternatif penyimpanan bagasi yang mudah dijangkau wisatawan.
Selain performa bisnis, Hey Bali juga memiliki dampak ekonomi yang cukup terasa pada level mikro. Rekomendasi yang diberikan kepada wisatawan kerap mengarah ke usaha kecil seperti warung lokal, homestay keluarga, transportasi rumahan, dan penyedia layanan kecil lainnya.
Pola belanja seperti ini, menurut laporan LSDI, membantu distribusi pengeluaran wisatawan ke pelaku UMKM di sekitar lokasi wisata.
Keberadaan Hey Bali diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lokal. Terlebih dengan sinergi antara layanan pendampingan wisatawan yang diharapkan menciptakan ekosistem yang mendukung ekonomi pariwisata lokal.
Selanjutnya: 13 Menu Diet Turunkan Berat Badan yang Mengenyangkan dan Rendah Kalori
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News