MOMSMONEY.ID – Di era serba digital ini, Anda sudah tak perlu repot-repot datang ke ATM atau ke kantor cabang untuk memenuhi kebutuhan transaksi keuangan. Hanya dalam genggaman tangan, Anda sudah dapat transaksi finansial secara online.
Digitalisasi telah membawa kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas, termasuk bekerja dengan metode Work from Anywhere (WFA) hingga transaksi perbankan yang kini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja secara real time.
Berdasarkan data dari Indonesia Millennials and Gen Z Report 2025, 4 dari 5 milenial dan gen z menggunakan aplikasi keuangan digital seperti mobile banking dan e-wallet untuk menjalankan transaksi sehari-hari mereka. Data Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan tren positif transaksi online melalui e-commerce yang dilakukan masyarakat Indonesia sejak 2019 hingga 2024. Pada 2019, total transaksi mencapai Rp 205,5 triliun dan meningkat signifikan sebesar 136,9% menjadi Rp 487,01 triliun pada 2024.
Hanya saja, transaksi online ini sering kali menjadi sasaran kejahatan siber seperti penipuan yang mengarah ke ranah digital. Tak mau tinggal diam, PT Bank Danamon Indonesia Tbk berkomitmen untuk memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga data diri terkhusus ketika bertransaksi di ruang publik.
Dalam melakukan transaksi secara digital, masyarakat sering kali menemui kendala seperti sinyal yang tidak stabil, daya dari perangkat yang habis, dan kendala teknis lainnya. Dalam kondisi seperti ini, tidak jarang masyarakat memanfaatkan fasilitas publik seperti Wi-Fi publik dan port pengisian daya secara gratis tanpa persyaratan yang sulit.
Baca Juga: Sosialisasi Modus Kejahatan Keuangan, OJK Luncurkan WhatsApp Channel Satgas Pasti
Seperti contoh, masyarakat bisa terhubung dengan jaringan Wi-Fi di cafe atau melakukan pengisian daya baik melalui soket maupun port USB saat berada di bandara. Tempat umum lainnya seperti seperti taman dan halte bus juga sudah menyediakan Wi-Fi publik bagi masyarakat secara gratis.
Andreas Kurniawan, Chief Digital Officer Bank Danamon Indonesia, mengatakan pihaknya menghimbau nasabah untuk selalu tetap mengutamakan keamanan dalam melakukan transaksi perbankan di tempat umum. Dengan adanya fasilitas publik yang dapat diakses secara gratis, nasabah harus lebih berhati-hati dan memastikan bahwa koneksi yang digunakan terenkripsi dengan kuat.
“Seringkali penipu menggunakan jaringan dengan enkripsi lemah untuk mencuri data pribadi nasabah melalui jaringan yang sama,” kata Andres. Sementara itu, penggunaan port USB sembarangan dapat membuka kesempatan bagi pelaku kejahatan siber untuk menyebarkan malware ke dalam perangkat masyarakat untuk mencuri data pribadi seperti data perbankan. Untuk itu Danamon mengajak masyarakat agar #JanganKasihCelah pada tindakan fraud dengan tetap bijaksana menggunakan fasilitas-fasilitas public.
Baca Juga: Waspadai 5 Modus Penipuan Digital! Ini yang Paling Sering Terjadi Juli 2025
Berdasarkan informasi dari DJPB Kementerian Keuangan, beberapa jenis fraud yang dapat terjadi saat menggunakan jaringan publik antara lain Man in the Middle Attack (MITM) di mana peretas menyadap komunikasi antara perangkat dan jaringan, sniffing yang merupakan pencurian data yang dikirim melalui jaringan, malware distribution atau penyebaran malware melalui jaringan yang tidak aman, serta fake hotspot yaitu jaringan Wi-Fi palsu yang dirancang untuk mencuri data pengguna.
Langkah selanjutnya, Danamon menekankan kepada nasabah tentang hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan transaksi secara digital di ruang publik, seperti menggunakan jaringan seluler pribadi dan menghindari koneksi ke Wi-Fi publik, menghindari penggunaan port USB publik dan lebih memilih power bank pribadi serta mengaktifkan two factor authentication seperti biometrik untuk meminimalisir risiko pencurian data.
Selain itu, penting bagi nasabah untuk menjaga jarak dengan orang sekitar saat bertransaksi serta tidak memberikan data pribadi seperti kode OTP, kode CVV/CVC, PIN Kartu Debit/ Kartu Kredit/Charge Card Danamon, dan akses D-Bank PRO kepada pihak lain termasuk pihak yang berpura-pura sebagai petugas Bank.
Saat melakukan transaksi secara digital, Danamon juga menghimbau nasabah untuk tidak sembarang mengakses tautan yang diberikan oleh pihak tidak dikenal. Namun jika hendak mengakses informasi dari institusi lainnya, nasabah perlu memastikan situs yang dikunjungi menggunakan protokol HTTPS.
Selanjutnya: Segudang Manfaat dari Minyak Jelantah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News