MOMSMONEY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berhasil mengidentifikasi sesar baru yang menjadi penyebab gempa Sumedang yang terjadi pada 31 Desember 2023 lalu.
Sesar baru yang menyebabkan Kabupaten Sumedang diguncang gempa berkekuatan M4,8 tersebut belum pernah terpetakan sebelumnya.
"Memperhatikan sebaran gempa susulan, tatanan tektonik, dan analisis mekanisme sumbernya, gempa tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati Kota Sumedang yang semula belum terpetakan," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
"Untuk selanjutnya, sesuai analisis data seismisitas BMKG, disebut Sesar Sumedang," katanya dalam siaran pers, dikutip Selasa (9/1).
Dwikorita menerangkan, wilayah Kabupaten Sumedang merupakan wilayah rawan gempa dengan sumber gempa berasal dari zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudera Hindia.
Baca Juga: Sederet Manfaat Membaca Sebelum Tidur Malam, Bisa Kurangi Stres lo
Serta, dari beberapa sesar aktif di daratan yang sudah terpetakan, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Baribis, Sesar Cicalengka, Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Sesar Tomo, dan Sesar Cipeles.
Termasuk, beberapa sesar aktif lainnya yang belum terpetakan.
Sementara berdasarkan Katalog Gempabumi Merusak dari BMKG (2020), menurut Dwikorita, wilayah Sumedang sebelumnya telah mengalami gempa sebanyak dua kali.
Pertama, pada 14 Agustus 1955 yang menyebabkan banyak kerusakan bangunan. Kedua, pada 19 Desember 1972 dengan kekuatan M4,5 yang mengakibatkan kerusakan bangunan dan longsoran.
"Gempa yang terjadi pada 31 Desember 2023 lalu tidak hanya dirasakan di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung saja, namun juga dirasakan hingga Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut," imbuhnya.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 6 Alasan Mengapa Anda Harus Mulai Olahraga Yoga
Info saja, Kabupaten Sumedang diguncang gempa magnitudo 4,8 dengan lokasi episenter pada koordinat 6,85 derajat LS dan 107,94 derajat BT.
Atau, tepatnya di darat pada jarak 2 km Timur Laut dari pusat Kota Sumedang. kedalaman pusat gempa 5 km dari permukaan Bumi.
Berdasarkan analisa BMKG, gempa tersebut diawali dengan 2 gempa pendahuluan, yang terjadi pada pukul 14.35 WIB berkekuatan M4,1 dan pukul 15,38 WIB berkekuatan M3,4. Kemudian, diikuti beberapa kali gempa susulan dengan kekuatan bervariasi antara M2,4-4,5.
Gempa itu merupakan gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif, dengan mekanisme sumber merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique thrust fault), berarah cenderung Utara-Selatan.
Hasil monitoring dampak kerusakan akibat gempa secara visual (makroseismik) dan dengan menggunakan peralatan akselerograf menunjukkan, guncangan gempa tersebut mencapai skala intensitas V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity).
Yang berarti, merupakan guncangan kuat dan menimbulkan kerusakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News