BisnisYuk

Ini Peluang dan Tantangan Membangun Ekosistem Game di Indonesia

Ini Peluang dan Tantangan Membangun Ekosistem Game di Indonesia
Reporter: Muhammad Alief Andri  |  Editor: Muhammad Alief


MOMSMONEY.ID - Berikut ini peluang dan tantangan untuk membangun ekosistem game di Indonesia.

Agate International, salah satu pengembang game terbesar di Asia Tenggara, meluncurkan laporan The State of Indonesia’s Game Industry White Paper pada Kamis (25/9).

Laporan ini mengupas peluang, tantangan, serta strategi kolaborasi lintas pihak untuk membangun ekosistem gim Indonesia yang lebih berdaya saing global.

CEO dan Co-Founder Agate Shieny Aprilia menjelaskan, laporan ini hadir untuk menjembatani keterbatasan akses informasi, terutama bagi pihak asing yang ingin memahami pasar gim Indonesia.

“Sulitnya akses terhadap informasi yang komprehensif dan dapat dipercaya menjadi hambatan dalam pengembangan ekosistem gim tanah air,” kata Shieny dalam keterangan resmi, Kamis (25/9).

Salah satu temuan utama white paper ini adalah dominasi studio asing yang masih menguasai pasar Indonesia, sementara kontribusi pengembang lokal baru sekitar 0,5%.

Baca Juga: Sebelum Kecanduan, Kenali Tanda-Tanda Seseorang Kecanduan Game

Padahal, potensi pasar gim domestik sangat besar. Indonesia mencatat 3,37 miliar unduhan gim pada 2022, dengan nilai transaksi mencapai US$ 2 miliar, menempatkan Indonesia di posisi ketiga terbesar secara global.

White paper ini juga menyoroti daya tarik Indonesia bagi publisher global seperti Level Infinite, anak usaha Tencent, yang menggarap gim populer Honor of Kings.

Pasar yang luas, penetrasi ponsel tinggi, serta popularitas esports menjadi faktor utama yang memperkuat ketertarikan investor asing.

Selain itu, laporan ini mengulas peran pemerintah lewat sejumlah program seperti Indonesian Game Rating System (IGRS), pendanaan, perlindungan hak cipta, hingga komunitas pemasaran gim lokal.

Agate menekankan pentingnya kolaborasi jangka panjang antara pemerintah, industri, dan investor, dengan fokus pada akses permodalan serta pengembangan talenta di bidang desain gim.

Sebagai studio gim pertama yang lahir di Indonesia, Agate konsisten mendorong penguatan ekosistem melalui berbagai inisiatif, termasuk program pelatihan di Agate Academy dan keterlibatan aktif dalam forum internasional.

Selanjutnya: China Desak AS Hapus Tarif Tidak Masuk Akal Jika Ingin Ekspor Kedelai Pulih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News