HOME, Keluarga

Ini Beberapa Jenis Pupuk Kimia yang Sering Digunakan

Ini Beberapa Jenis Pupuk Kimia yang Sering Digunakan

MOMSMONEY.ID - Menurut bahannya, jenis pupuk terbagi menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk kimia. Di antara keduanya, pupuk kimia paling sering digunakan dalam sektor pertanian karena beberapa kelebihannya seperti unsur dan senyawa yang mudah larut, serta lebih cepat diserap oleh tanaman.

Selain itu, takaran pupuk kimia juga lebih tepat dibandingkan dengan pupuk organik yang dibuat dengan pelapukan alami.

Saat ini, ada banyak jenis pupuk kimia yang dijual dan digunakan oleh petani untuk menyuburkan tanaman.

Dilansir dari Pak Tani Digital, pupuk dibagi menjadi pupuk padat dan cair. Sedangkan berdasarkan kandungannya, pupuk dibagi menjadi pupuk tunggal yaitu pupuk yang hanya menyediakan satu kandungan unsur dan pupuk majemuk yang mengandung beberapa unsur.

Berikut 6 pupuk kimia yang sering digunakan di Indonesia:

Baca Juga: Agar Tanaman Tak Gagal Tumbuh, Ketahui Karakteristik Tanah Masam dan Penyebabnya

Pupuk NPK Phonska

Pupuk NPK Phonska merupakan pupuk yang disubsidi oleh pemerintah, sehingga harganya lebih murah. Pupuk ini diproduksi oleh BUMN yaitu PT. Petrokimia Gresik yang merupakan produsen pupuk terbesar di Indonesia.

NPK Phonska merupakan pupuk majemuk yang mengandung 15% nitrogen, 15% fosfor, 15% kalium, dan 10% sulfur. Beberapa jenis pupuk NPK adalah pupuk NPK Basf 15-15-15 dan pupuk NPK Mutiara 16-16-16.

Pupuk Urea

Pupuk urea merupakan pupuk nitrogen dengan kadar yang tinggi. Setiap 100 kg pupuk mengandung 46 kg nitrogen. Ini adalah unsur hara makro yang diperlukan oleh tanaman.

Pupuk urea bersifat higroskopis, sehingga mudah larut dalam air dan mudah diserap tanaman. Oleh karena itu, pupuk ini harus disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat.

Pupuk ZA

Pupuk ZA (Zwavelzure Amonium) adalah pupuk nitrogen dengan kadar rendah. Pupuk ZA juga mengandung amonia 20% dan belerang 23%.

Pupuk ZA mudah larut ke dalam air dan tidak menghisap air. Kandungannya juga lebih stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu yang lama. Pupuk ZA dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman.

Baca Juga: 6 Metode Pengaplikasian Pestisida di Lahan Pertanian

Pupuk Kalium Sulfat (ZK)

Pupuk kalium sulfat atau ZK merupakan pioneer pupuk kalium di Indonesia. Pupuk ini merupakan pupuk majemuk yang mengandung 50% unsur hara makro K dalam bentuk K20 (kalium klorida) dan 17% unsur hara makro sekunder S (sulfur).  Ini dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.

Pupuk Kalium Klorida (KCl)

Pupuk KCl merupakan jenis pupuk yang mengandung 60% kalium klorida yang umum digunakan oleh petani.

Pupuk ini cocok diaplikasikan pada tanaman yang toleran terhadap klorida dan juga cocok diaplikasikan pada tanah dengan kandungan Cl rendah.

Namun, beberapa tanaman tertentu seperti wortel dan kentang tidak dapat menerima unsur kloridanya karena bersifat racun.

Pupuk Dolomit (Kapur Karbonat)

Pupuk dolomit secara umum diaplikasikan untuk mengapur tanah yang asam. Ini sangat baik untuk menaikkan pH tanah yang rendah.

Pupuk ini mengandung kalsium oksida dan magnesium oksida 47%, serta kalsium karbonat dan magnesium karbonatnya 85%.

Bentuknya seperti butiran kasar sampai butiran halus, warnanya putih keabu-abuan. Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News