MOMSMONEY.ID - IHSG rawan melanjutkan koreksi, berikut ini rekomendasi saham hari ini dari MNC Sekuritas untuk perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,96% ke level 7.605 pada perdagangan Senin (11/8) disertai peningkatan volume pembelian.
Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, menilai, secara teknikal posisi IHSG saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c].
Sehingga, indeks masih rawan melanjutkan koreksi untuk menguji area 7.259-7.415, sekaligus menguji support terdekat di 7.448 dan 7.415. Resistance terdekat berada di 7.675 dan 7.731.
Baca Juga: Yuk, Cek Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini Dari Mirae Sekuritas (12/8)
Berikut rekomendasi saham pilihan MNC Sekuritas untuk Selasa (12/8):
1. BTPS - Buy on Weakness
PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) menguat 2,08% ke 1.470 dengan dominasi volume pembelian dan berhasil menembus MA20. Saat ini BTPS diperkirakan berada pada bagian dari wave B dari wave (B).
- Buy on Weakness: 1.440-1.460
- Target Price: 1.495, 1.525
- Stoploss: di bawah 1.420
2. FAST - Spec Buy
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) terkoreksi ke 328 dengan tekanan jual, namun masih bertahan di atas support 322. Posisi FAST diperkirakan berada pada bagian dari wave [v] dari wave 1 pada label hitam.
- Spec Buy: 324-328
- Target Price: 352, 382
- Stoploss: di bawah 322
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat, Saham-Saham Ini Jadi Jagoan Analis, Selasa (12/8)
3. MBMA - Spec Buy
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menguat 0,93% ke 434 disertai volume pembelian, meski masih tertahan MA60. Selama bertahan di atas 422, MBMA diperkirakan berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c].
- Spec Buy: 428-434
- Target Price: 456, 468
- Stoploss: di bawah 422
4. SSIA - Buy on Weakness
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) bergerak flat di 2.500 dengan volume pembelian, namun penguatan masih tertahan MA20. SSIA diperkirakan berada pada bagian dari wave B dari wave (2).
- Buy on Weakness: 2.450-2.550
- Target Price: 2.660, 2.750
- Stoploss: di bawah 2.420
Rekomendasi ini bersifat teknikal dan bukan saran investasi personal. Investor disarankan untuk tetap menerapkan manajemen risiko sesuai profil masing-masing.
Selanjutnya: PDB Singapura Tumbuh 4,4% di Kuartal II, Proyeksi 2025 Naik Jadi 2,5%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News