InvesYuk

IHSG Menguat, ERAA Jadi Sorotan Berkat Produk Apple

IHSG Menguat, ERAA Jadi Sorotan Berkat Produk Apple
Reporter: Francisca Bertha Vistika  |  Editor: Francisca bertha


MOMSMONEY.ID - Peluncuran iPhone 17 di Amerika Serikat pada 9 September 2025 ikut jadi sorotan pasar saham Indonesia. Produk terbaru Apple itu dinilai bisa memberikan katalis bagi PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sebagai distributor dan retailer resmi Apple di Tanah Air.

“Peluncuran iPhone 17 bisa menjadi katalis positif karena permintaan konsumen untuk produk premium tetap terjaga,” ujar Reyhan Pratama, Senior Technical Analyst dari Sucor Sekuritas dikutip dari keterangan resmi. .

Selain iPhone 17 Air yang ultra-tipis, Apple juga memperkenalkan varian Pro dengan kamera lebih canggih, layar ProMotion 120 Hz, hingga chip A19 Pro.

Tak ketinggalan, AirPods Pro generasi terbaru dengan fitur live translation diyakini bakal menarik minat konsumen.

Kehadiran produk ini sejalan dengan tren kinerja ERAA di paruh pertama 2025. Segmen Aksesori dan Lainnya, yang mencakup perangkat pelengkap seperti earphone, mencatat peningkatan kontribusi penjualan dari 11,7% menjadi 14,6%.

"Ini menunjukkan diversifikasi ERAA mulai berhasil, dengan proyeksi revenue yang memperlihatkan kontribusi aksesori makin besar hingga 2027," jelas Reyhan.

Baca Juga: iPhone Air Rilis! Ponsel Apple Tertipis Sepanjang Sejarah

Sucor Sekuritas dalam analisis per September 2025 bahkan memberi rekomendasi BUY untuk ERAA dengan target harga Rp700.

Prospek pertumbuhan ini didukung bisnis gadget yang masih solid, diversifikasi ke lini gaya hidup, hingga rencana ekspansi ke segmen kendaraan listrik.

Sentimen positif terhadap ERAA juga beriringan dengan menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Pada Kamis (11/9/2025), IHSG ditutup naik 48,90 poin atau 0,64% ke level 7.747,90. Pasar yang sempat tertekan pasca reshuffle kabinet kini mulai stabil, sementara dari luar negeri, rencana The Fed memangkas suku bunga acuan pada 18 September mendatang juga menjadi pendorong.

“Rate cut The Fed bisa menambah likuiditas global ke emerging market. Bank Indonesia bisa ikut melonggarkan kebijakan juga, tetapi itu tergantung inflasi dan stabilitas Rupiah nantinya,” kata Reyhan.

Selanjutnya: IHSG Masih Berpeluang Terkoreksi, Ini Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (12/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News