IHSG Kembali ke Uptrend, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Mirae (21/10)

Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada dalam fase uptrend. Berikut proyeksi IHSG dan rekomendasi saham dari Mirae Asset Sekuritas untuk hari ini, Selasa, 21 Oktober 2025.

Kemarin Senin (20/10), IHSG ditutup dengan kenaikan 2,19% ke level 8.088,98. Nilai beli bersih oleh asing atau net buy Rp 657 miliar di pasar reguler.

M. Nafan Aji Gusta, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas menilai, secara teknikal, IHSG kembali berada dalam fase uptrend, didukung indikator moving average MA20&60 cenderung menguat.

Adapun sentimen shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS) dan tensi perang dagang AS-China terus mereda. Di sisi lain, optimisme penurunan Fed Rate sebesar 25 bps pada akhir Oktober terus meningkat.

Dari Tanah Air, bahkan konsensus ekonom menetapkan proyeksi penurunan BI Rate sebesar 25 bps pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Rabu besok turut memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG dalam jangka pendek.

Level resistance yang harus diuji IHSG di 8186 & 8239. Sementara support yang menjadi batas kuat bawah IHSG di level 8020 & 7956.

Rekomendasi saham

Sejumlah saham bisa dilirik oleh investor untuk hari ini. Berikut sejumlah rekomendasi saham teknikal dari Mirae.

1. AUTO – Zig zag
ACTION: BUY (MARGINABLE STOCK); especially with entry level area at 2290 - 2360.
TP1: 2390 (+2.14%)
TP2: 2420 (+3.42%)
TP3: 2540 (+8.55%)
Support: 2290 & 2220

2. BSDE – Rebound
ACTION: BUY (MARGINABLE STOCK); especially with entry level area at 930 - 970.
TP1: 980 (+1.55%)
TP2: 1025 (+6.22%)
TP3: 1265 (+31.09%)
Support: 930 & 870

3. MDKA – Rebound
ACTION: BUY (MARGINABLE STOCK); especially with entry level area at 2200 - 2300.
TP1: 2320 (+1.75%)
TP2: 2420 (+6.14%)
TP3: 2510 (+10.09%)
Support: 2200 & 2100

Rekomendasi saham ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Sesuaikan keputusan investasi dengan profil risiko masing-masing.

Nafan menyarankan, investor tetap mengakumulasi saham dengan prospek solid, gunakan strategi buy on dip, realisasikan untung jika perlu, serta terapkan manajemen risiko secara efektif.