MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguji kekuatannya kembali pada perdagangan hari ini, Kamis, 13 Februari 2025. Inflasi Amerika Serikat menjadi perhatian investor pasar modal.
IHSG kemarin Rabu (12/2) ditutup dengan penguatan 1,74% ke 6.645. Namun, investor asing masih melakukan aksi jual dengan net sell sekitar Rp 231 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing yaitu BBCA, BMRI, BBRI, INKP, dan MDKA.
Fanny Suherman, Head of Research Retail BNI Sekuritas memprediksi, IHSG berpotensi terkoreksi kembali setelah AS mengumumkan inflasi yang di atas ekspektasi. Pasar khawatir, bank sentral Federal Reserve akan menunda pemangkasan suku bunga.
Data indeks harga konsumen (CPI) Januari AS menunjukkan kenaikan bulanan 0,5% month on month, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 0,3%. Inflasi tahunan naik menjadi 3% year on year, melebihi ekspektasi 2,9%.
Sementara itu, inflasi inti naik 0,4% MoM dan 3,3% YoY, melampaui perkiraan. "Kenaikan inflasi tersebut memicu kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun ke level tertinggi sesi di 4,66%," ujar Fanny.
Fanny memperkirakan, support IHSG hari ini di kisaran 6.500-6.550. Sedangkan resist di 6.700-6.750.
BNI Sekuritas juga membagikan sejumlah ide trading saham hari ini. Saham-saham ini direkomendasikan buy on weakness dengan asumsi telah mengalami pelemahan cukup besar. Sementara itu, spekulasi buy diberikan dengan perkiraan harga akan naik di masa mendatang.
Namun perlu diingat, rekomendasi ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Setiap risiko dari keputusan investasi ada di tangan masing-masing.
Ide trading dari BNI Sekuritas untuk hari ini yaitu DEWA, MLPL, JPFA, BFIN, BRIS, dan INTP. Berikut ulasannya:
1. DEWA
Buy on Weakness dengan area beli di 109, cutloss jika break di bawah 106. Jika tidak break di bawah 106, potensi naik ke 113-116 short term.
2. MLPL
Spec Buy dengan area beli di 127, cutloss jika break di bawah 124. Jika tidak break di bawah 124, potensi naik ke 130-133 short term.
3. JPFA
Spec Buy dengan area beli di 2.050, cutloss jika break di bawah 2.030. Jika tidak break di bawah 2.030, potensi naik ke 2.080-2.130 short term.
4. BFIN
Spec Buy dengan area beli di 830, cutloss jika break di bawah 820. Jika tidak break di bawah 820, potensi naik ke 850-865 short term.
5. BRIS
Buy on Weakness dengan area beli di 2.900, cutloss jika break di bawah 2.870. Jika tidak break di bawah 2.870, potensi naik ke 3.040-3.100 short term.
6. INTP
Spec Buy dengan area beli di 5.175, cutloss jika break di bawah 5.125. Jika tidak break di bawah 5.175, potensi naik ke 5.300-5.375 short term.
Selanjutnya: Prospeknya Masih Cerah, Mobil Listrik Seperti Ini yang Diprediksi Bakal Diburu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News