InvesYuk

IHSG Berpotensi Koreksi, Ini Rekomendasi Saham BNI Sekuritas (22/10)

IHSG Berpotensi Koreksi, Ini Rekomendasi Saham BNI Sekuritas (22/10)
Reporter: Muhammad Alief Andri  |  Editor: Muhammad Alief


MOMSMONEY.ID - BNI Sekuritas memperkirakan IHSG akan koreksi wajar pada Rabu (22/10) jelang keputusan BI rate. Cek rekomendasi saham hari ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,84% ke level 8.188 pada perdagangan Selasa (21/10/2025), disertai aksi beli bersih investor asing sebesar Rp1,41 triliun.

Saham yang paling banyak diborong asing antara lain BBCA, TLKM, ADRO, BBRI, dan ASII.

Kepala Riset Ritel BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi mengalami koreksi wajar pada perdagangan Rabu (22/10).

Pasar saat ini menanti keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan (BI rate) yang dijadwalkan diumumkan pukul 14.30 WIB, dengan ekspektasi pemangkasan sebesar 25 basis poin.

Support IHSG berada di kisaran 8.120-8.180, sementara resistance di 8.250-8.300.

Baca Juga: IHSG Melaju Kencang, Simak Rekomendasi Saham Mirae Sekuritas untuk Hari Ini (22/10)

Berikut rekomendasi saham pilihan BNI Sekuritas untuk Rabu (22/10/2025):

1. GZCO - Spec Buy

  • Buy: 316-326
  • Target price: 336-346
  • Stoploss: di bawah 312

2. CBRE - Spec Buy

  • Buy: 1.385-1.405
  • Target price: 1.415-1.445
  • Stoploss: di bawah 1.360

3. PTRO - Spec Buy

  • Buy: 6.800-6.875
  • Target price: 6.925-7.000
  • Stoploss: di bawah 6.725

Baca Juga: IHSG Berpotensi Koreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (22/10)

4. INDY - Spec Buy

  • Buy: 2.380-2.420
  • Target price: 2.460-2.530
  • Stoploss: di bawah 2.350

5. WIFI - Spec Buy

  • Buy: 3.150-3.200
  • Target price: 3.280-3.330
  • Stoploss: di bawah 3.120

6. BBTN - Spec Buy

  • Buy: 1.215-1.225
  • Target price: 1.235-1.265
  • Stoploss: di bawah 1.210

Investor disarankan tetap disiplin menerapkan manajemen risiko serta memperhatikan level support dan resistance utama dalam setiap posisi perdagangan.

Selanjutnya: PP Pesisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News