InvesYuk

Harga Emas Stabil Setelah Naik 2%, Pasar Cermati Risiko Fiskal & Suku Bunga Fed

Harga Emas Stabil Setelah Naik 2%, Pasar Cermati Risiko Fiskal & Suku Bunga Fed

MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global stabil, karena investor mempertimbangkan kekhawatiran posisi fiskal bersama dengan prospek pelonggaran moneter Federal Reserves menjelang rilis data ekonomi utama.

Mengutip Bloomberg, Rabu (2/7), harga emas spot diperdagangkan di US$ 3.337,26 per troi ons pukul 15.22 WIB, turun tipis sekitara US$ 1 dibandingkan penutupan kemarin.

Harga emas hari ini sedikit berubah, pasca-naik 2% dalam dua sesi sebelumnya, setelah Senat meloloskan RUU pajak Presiden Donald Trump pada Selasa. 

Versi terbaru dari UU, yang diperkirakan akan memperlebar defisit sebesar US$ 3,3 triliun selama dekade berikutnya, kini menuju DPR untuk disetujui. Jika disetujui, dapat menguntungkan daya tarik emas sebagai aset yg aman, sebab investor mempertimbangkan kembali alokasi mereka ke aset AS di tengah agenda perdagangan dan ekonomi Trump.

Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 2 Juli 2025, Emas Galeri 24 dan UBS Melonjak

Pelemahan dollar AS, yang diperdagangkan pada level terendah sejak 2022, terus mendukung emas. Hal itu mengimbang tekanan dari kenaikan imbal hasil US Treasury, setelah laporan menunjukkan peningkatan lowongan pekerjaan di AS.

Sementara imbal hasil yang lebih tinggi cenderung menjadi hambatan bagi emas, yang tidak memberikan bunga, pelemahan dollar AS membuat emas lebih murah bagi sebagian besar pembeli lantaran harganya dalam mata uang AS.

Logam mulia naik lebih dari 25% pada tahun ini dan diperdagangkan sekitar US$ 160 lebih rendah dari rekor tertinggi April lalu. Reli harga emas didukung oleh permintaan terhadap aset safe haven karena investor bergulat dengan ketegangan geopolitik dan perdagangan, serta didukung pembelian yang kuat oleh bank sentral global.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Naik Hari Kedua, Otot Dollar AS Mengendur

Investor juga fokus pada laporan ketenagakerjaan AS bulan Juni yang akan dirilis Kamis. Angkanya diperkirakan menunjukan pelambatan pertumbuhan penggajian non-pertanian dan kenaikan angka pengangguran, yang dapat memperkuat alasan penurunan suku bunga. Para pembuat kebijakan Federal Reserves konsisten menggolongkan kondisi pasar tenaga kerja dalam kategori kuat dalam beberapa minggu terakhir.

Tanda-tanda pelemahan apa pun dapat memperkuat alasan untuk pemotongan suku bunga. Suku bunga lebih rendah cenderung menguntungkan emas, yang tidak memberikan imbal hasil.

Para investor juga terus memantau negosiasi dagang AS, di mana Trump mengatakan bahwa dia tidak mempertimbangkan menunda tenggat waktu 9 Juli untuk melanjutkan penerapan tarif yang lebih tinggi.

Namun, ada tanda-tanda bahwa para pedagang khawatir dengan sikap presiden yang tidak dapat diprediksi mengenai pungutan tarif, sebab ekonomi tetap sehat dan perusahaan Amerika tampaknya menerima kebijakannya dengan tenang.

Selanjutnya: Jadwal Masa Penawaran atau Offering e-IPO untuk 8 Emiten di BEI mulai 2 Juli 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News