MOMSMONEY.ID - Harga emas bisa bertahan tidak turun dalam saat indeks dollar Amerika Serikat (AS) naik.
Selasa (24/10), harga emas hanya turun tipis saat indeks dollar AS justru naik tajam. Tercatat, harga emas hanya turun US$ 1,88 ke US$ 1.970 per ons troi.
Sementara Rabu (25/10), harga emas naik 0,06% ke US$ 1.972 per ons troi.
Riset Monex Invesntindo Futures, Rabu (25/10), menjelaskan, indeks dolar AS kemarin melesat 649 poin ke level 106,241. Kenaikan indeks dolar AS memberi pengaruh pada harga emas.
Sebab, harga emas dibanderol dengan dolar AS, sehingga korelasi keduanya cenderung negatif. Artinya, ketika dolar AS naik, maka harga emas berpotensi turun.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Kompak Menguat Tipis
Namun, kenaikan tajam indeks dollar AS hanya membuat harga emas saat ini turun tipis. Hal ini menunjukkan, logam mulia ini masih menarik minat pelaku pasar.
Monex berpendapat, perang antara Israel Hamas menjadi salah satu alasan emas masih menarik. Apalagi, pasar juga melihat bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga lagi.
Tanda peningkatan tersebut terlihat dari laporan SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas, di mana kepemilikannya naik 1,8% pada Jumat pekan lalu.
Selain itu, posisi spekulator di COMEX juga berubah dari sebelumnya jual bersih (net short) menjadi beli bersih (net long) sebanyak 41.867 kontrak pada pekan yang berakhir 17 Oktober, sebagaimana dilaporkan CNBC awal pekan lalu.
Hal tersebut masih akan menjadi sentimen positif bagi harga emas diperdagangan hari ini.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 4.000 Hari Ini 25 Oktober, Cek Daftar Lengkapnya
Referensi teknikal
- Buy selama di Atas 1.964,62
- Resistance 1 :1.977,45
- Resistance 2 : 1.982,07
- Support 1 : 1.969,68
- Support 2 : 1.964,62
Di dalam grafik 1 jam, harga emas berpeluang bergerak naik di sesi perdagangan sesi Asia (25/10) selama harga masih bergerak di dalam channel bullish dengan membidik resistance terdekat di 1.980,76 sebelum menargetkan resistance kuat di 1.987,87.
Potensi untuk kenaikan harga Gold juga ditopang oleh pergerakan indikator Stochastic Oscillators yang bergerak ke atas setelah garis-garisnya bersilangan dari area jenuh jual (oversold).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News