MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global menguji naik ke US$ 4.000, setelah ditutup hampir stagnan pada sesi sebelumnya.
Para pedagang meningkatkan ekspektasi pada pemotongan suku bunga Federal Reserves bulan Desember, setelah sebuah laporan menunjukkan data ketenagakerjaan yang sangat lemah.
Mengutip Bloomberg, Jumat (7/11), harga emas spot diperdagangkan US$ 4.006,71 per troi ons pukul 13.53 WIB. Harga emas hari ini memantul naik 0,74%, setelah kemarin hanya naik sekitar US$ 2.
Imbal hasil obligasi AS atau US Treasury 10 tahun pada Kamis turun paling tajam dalam sebulan, setelah perusahaan penempatan tenaga kerja, Challenger, Gray & Christmas Inc. merilis data yang menunjukkan bulan Oktober terjadi PHK terbesar dalam lebih dari 20 tahun.
Kekhawatiran akan melemahnya pasar tenaga kerja dapat memperkuat argumen untuk penurunan suku bunga lebih lanjut. Ini skenario yang cenderung membuat logam mulia yang tak menghasilkan imbal hasil, lebih menarik.
Baca Juga: Lanjut Mendaki, Simak Daftar Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 7 November 2025
Meski demikian, para pejabat The Fed telah menyampaikan pandangan yang berbeda-beda mengenai prospek kebijakan moneter. Pada Kamis, Presiden Fed Chichago Austan Goolsbee mengatakan kurangnya data inflasi resmi karena penutupan pemerintah AS membuatnya lebih gelisah tentang melanjutkan pemotongan suku bunga.
Jika kenaikan hari ini berlanjut dan bertahan di atas US$ 4.002 per troi ons, maka pekan ini ada peluang bagi harga emas untuk mengakhiri penurunan mingguan, yang sudah berlangsung dua minggu berturut-turut.
Meski setelah turun dari rekor tertinggi di atas US$ 4.380 bulan lalu, harga emas tahun ini masih naik lebih dari 50%, dan berada di jalur untuk kinerja tahunan terbaiknya sejak 1979.
Pemangkasan suku bunga di AS telah mendukung harga emas. Reli logam mulia dalam beberapa bulan terakhir juga ditopang oleh arus masuk ke dana berbasis yang diperdagangkan di bursa (ETF) dan pembelian bank sentral.
Baca Juga: Melonjak, Cek Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Jumat (7/11)
Penutupan pemerintah AS yang kini menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS, telah mempersulit penilaian bagi ekonomi terbesar di dunia itu. Data yang disediakan perusahaan swasta menjadi panduan yang semakin penting, karena ketiadaan statistik resmi.
Komite Pasar Terbuka Federal yang menetapkan suku bunga The Fed akan bersidang bulan depan untuk pertemuan terakhirnya yang dijadwakan pada tahun ini.
Selanjutnya: Hasil Studi Kompas Litbang Tunjukkan Industri Tembakau Gerakkan Ekonomi RI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News