MOMSMONEY.ID - Harga emas di pasar global memantul naik pada perdagangan hari terakhir di tahun 2024. Emas menuju kinerja tahunan terbaiknya dalam satu dekade.
Mengutip data Baloomberg, Selasa (31/12), harga emas spot naik sekitar 0,38% menjadi US$ 2.616,62 per troi ons pada pukul 15.42 WIB. Harga emas spot berbalik arah naik, setelah di sesi kemarin ditutup turun 0,6%.
Kenaikan harga emas hari ini telah menjaga kinerja tahunan terbaiknya sejak 2010.
"Emas menikmati tahun yang luar biasa pada tahun 2024 dan sebagian besar pergerakan yang lebih tinggi itu didasarkan pada transisi yang diharapkan menuju era suku bunga yang lebih rendah," kata Tim Waterer, Kepala analis pasar di KCM Trade, melansir Reuters, Selasa (31/12).
Sebagai aset dengan kinerja terbaik tahun 2024, harga emas telah naik lebih dari 26% pada tahun ini. Emas bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 2.790,15 per troi ons pada 31 Oktober.
Baca Juga: Pilihan Bunga Membawa Keberuntungan saat Perayaan Tahun Baru 2025
Kenaikan fantastis harga emas pada 2024 didorong oleh pembelian bank sentral yang kuat, ketegangan geopolitik, dan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank-bank sentral utama di dunia.
Menurut Waterer, pasar sekarang menunggu serangkaian katalis baru, termasuk data ekonomi AS yang akan dirilis minggu depan dan kebijakan tarif Presiden terpilih Donald Trump. Indikator ekonomi AS dapat memengaruhi prospek suku bunga Federal Reserve pada tahun depan.
Untuk tahun 2025, Waterer menduga, prospek suku bunga AS akan tetap menjadi pendorong utama harga emas. Kebijakan perdagangan Trump akan menjadi kunci dalam membentuk gambaran inflasi, lintasan suku bunga Fed, dan pada gilirannya, harga emas.
The Fed secara agresif memangkas suku bunga pada September, November, dan Desember. Cuma, dalam pertemuan terakhir bulan ini, mereka mengisyaratkan lebih sedikit pemangkasan suku bunga untuk tahun 2025. Bank-bank sentral utama lainnya juga mengisyaratkan kehati-hatian atas lintasan suku bunga pada tahun 2025.
Baca Juga: Dividen Tunai dari Baramulti Suksessarana (BSSR) Rp 154, Cum Date 9 Januari 2025
"Emas kemungkinan akan tetap didukung oleh meningkatnya risiko geopolitik, ketegangan perdagangan dan permintaan berkelanjutan dari bank-bank sentral, yang mengimbangi hambatan dari penguatan dollar AS dan laju pelonggaran yang lebih lambat oleh The Fed," kata Aneeka Gupta, Direktur penelitian ekonomi makro di WisdomTree, mengutip Reuters, hari ini.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak, tetapi suku bunga yang tinggi mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Selanjutnya: Pengadilan Korsel Setujui Penangkapan dan Penahanan Presiden Yoon Suk Yeol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News