MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global memantul naik alias rebound setelah turun tajam pada sesi sebelumnya. Investor mencari keamanan menyusul kemerosotan saham global akibat kekhawatiran seputar valuasi yang tinggi.
Mengutip Bloomberg, Rabu (5/11), harga emas spot diperdagangkan naik 1,11% menjadi US$ 3.976,12 per troi ons pukul 12.26 WIB. Harga emas hari ini naik setelah turun hampir 2% pada Selasa di tengah indeks dollar AS menguat untuk hari kelima.
Saham global lebih rendah pada Rabu, setelah mengalami penurunan tertajam dalam hampir sebulan. Obligasi pemerintah juga menguat karena permintaan safe haven.
Sedangkan, penurunan harga emas pada Selasa terjadi ketika tiga pembuat kebijakan Federal Reserves tiba-tiba berhenti mendukung pemangkasan suku bunga pada Desember, karena mereka mempertimbangkan antara risiko inflasi dengan pasar tenaga kerja yang lebih lemah.
Investor akan memiliki kesempatan untuk mendengar lebih banyak sudut pandang pada minggu ini, termasuk dari Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Turun Gara-Gara Sinyal Hawkish dari 3 Pejabat The Fed
Tahun ini, harga emas sudah naik lebih dari 50%, sebelum melorot. Penurunan harga logam mulia mengikuti serangkaian sinyal bahwa kenaikan terlalu cepat, disertai dengan penarikan dana dari aset berbasis emas yang diperdagangkan di bursa alias ETF. Para pedagang kini mencoba menaksir apakah penurunan harga emas telah berakhir.
Menurut Bart Melek, ahli strategi TD Securities, tidak akan mengejutkan jika melihat emas berkonsolidasi dalam kisaran perdagangan yang lebih rendah yaitu US$ 3.800 hingga US$ 4.050 per troi ons. Ini dengan mempertimbangkan sejumlah faktor termasuk ambiguitas atas prospek pemotongan suku bunga The Fed serta kekhawatiran atas pembelian eceran di China.
"Meski demikian, faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga emas tahun ini sebagian besar masih utuh, dan peningkatan pembelian oleh sektor resmi dan permintaan yang kuat dari investor swasta, akan mendorong harga emas kembali setelah fase konsoldiasi," kata Melek, mengutip Bloomberg, hari ini.
Selanjutnya: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% pada Kuartal III-2025, Tertinggi di Sulawesi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News