MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global mencoba lanjut naik untuk hari kedua. Emas lebih bertenaga karena investor mempertimbangkan penurunan saham global, kekhawatiran atas valuasi saham teknologi yang tinggi, dan memudarnya ekspektasi pemotongan suku bunga di AS.
Mengutip Bloomberg, Rabu (19/11), harga emas spot diperdagangkan US$ 4.091,08 per troi ons pada pukul 14.35 WIB. Harga emas hari ini naik 0,59%, setelah mengakhiri sesi sebelumnya dengan naik 0,6%.
Laporan pendapatan berisiko tinggi dari Nvidia Corp yang akan dirilis Rabu, menguji nyali investor terhadap saham-saham yang terkait dengan perkembangan kecerdasan buatan. Meskipun emas sering kali berkinerja baik ketika investor mencari perlindungan dari gejolak pasar, emas juga dapat melemah dalam jangka pendek karena para pedagang terpaksa melepas posisi leverage mereka.
Baca Juga: Sangsi Suku Bunga The Fed Turun, Harga Emas Melorot Dekati Level US$ 4.000
Komentar beberapa pembuat kebijakan Federal Reserves juga menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, yang biasanya akan menjadi pendorong bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil. Pasar swap sekarang menyiratkan sekitar 50-50 peluang penurunan suku bunga pada Desember, setelah hampir semua memperkirakan pemotongan sebesar 25 bps hanya pada dua minggu lalu.
Suatu petunjuk kunci informasi mengenai kesehatan pasar tenaga kerja AS diperkirakan akan drilis pada Kamis. Angka-angka tersebut akan membantu memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomi AS setelah penutupan selama enam minggu menunda rilis data-data penting.
Tahun ini, harga emas telah menguat sekitar 55% dan berada pada jalur kenaikan tahunan terbaik sejak 1979, meski melemah dari rekor tertinggi bulan lalu. Hasil survei Bank of America Corp., sebagaimana dilansir Bloomberg, menunjukkan bahwa investor global menaksir harga emas emas akan mencatat kenaikan terbaik kembali pada tahun depan, dengan hanya yen menjadi pilihan lebih baik di antara mata uang utama global.
Selanjutnya: Freeport Percepat Pemulihan Tambang Grasberg, Produksi Ditarget Meningkat 2026
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News