InvesYuk

Harga Emas Hari Ini Bertahan Dekat Rekor Jelang Rilis Data Inflasi Amerika

Harga Emas Hari Ini Bertahan Dekat Rekor Jelang Rilis Data Inflasi Amerika
Reporter: Dupla Kartini  |  Editor: Dupla Kartini


MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global bertahan di dekat rekor all time high. Para pedagang mengevaluasi data ekonomi Uncle Sam yang memperkuat potensi pemotongan suku bunga Federal Reserves.

Mengutip Bloomberg, Rabu (10/9), harga emas spot diperdagangkan US$ 3.643,07 per troi ons pukul 11.56 WIB. Harga emas siang ini naik 0,45% dari level penutupan kemarin, namun berada di bawah rekor all time high US$ 3.674 per troi ons, yang dicapai pada perdagangan intraday Selasa.

Pada sesi kemarin harga emas menguat, ketika revisi awal menunjukkan bahwa jumlah penambahan pekerja  di AS kemungkinan akan direvisi turun. The Fed dijadwalkan akan menetapkan kebijakan suku bunga pada minggu depan, menyusul data inflasi produsen dan konsumen yang akan dirilis pada Rabu-Kamis.

Geopolitik juga menjadi fokus pasar. Pada Selasa, Israel melancarkan serangan militer terhadap para pemimpin senior Hamas di Doha. Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada para pejabat Eropa bahwa ia bersedia memberlakukan tarif baru terhadap India dan China, untuk mendorong Presiden Rusia ke meja perundingan dengan Ukraina, asalkan negara-negara Uni Eropa juga melakukannnya.

Baca Juga: Belum Bosan Reli, Harga Emas Perbarui Rekor Tertinggi Tembus US$ 3.650

Tahun ini, harga emas telah melonjak 40% didukung pembelian oleh bank sentral, ketidakpastian geopolitik dan kekhawatiran atas dampak perang tarif terhadap ekonomi global.

Arus masuk ke ETF emas menambah dukungan terhadap harga emas, dengan banyak bank, termasuk Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan kenaikan harag emas lebih lanjut, karena The Fed ditaksir akan memangkas suku bunga.

Menurut Christopher Wong, ahli strategi mata uang di Oversea-Chinese Bangking Corp, para pedagang sedikit mengambil keuntungan jelang rilis data inflasi. "Ini terutama terjadi mengingat kenaikan harga baru-baru ini, dan pelonggaran oleh The Fed sudah sepenuhnya diperhitungkan pada pertemuan FOMC," katanya, melansir Bloomberg, hari ini.

Beberapa bank sentral telah mengisyaratkan minat mereka yang berkelanjutan terhadap emas dalam beberapa hari terakhir. Minggu ini, pihak berwenang Ceko mengatakan kepemilikan emasnya mencapai rekor, setelah data menunjukkan kenaikan kepemilikan oleh bank sentral China (PBoC) dan bank sentral India.

Selanjutnya: Menkeu Purbaya Proyeksi Ekonomi Indonesia Bakal Tumbuh Lebih Tinggi di 2026

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News