InvesYuk

Harga Emas Global Turun Empat Hari Beruntun karena Dollar Berotot

Harga Emas Global Turun Empat Hari Beruntun karena Dollar Berotot

MOMSMONEY.ID - Harga emas di pasar global turun empat hari beruntun. Pasar menyerap berita bahwa pengadilan perdagangan AS telah memblokir agenda tarif global Presiden AS Donald Trump.

Mengutip Bloomberg, Kamis (29/5), harga emas spot turun 0,42% menjadi US$ 3.273,23 per troi ons hingga pukul 11.09 WIB. Penurunan harga emas hari ini memperpanjang koreksi harga sebsar 2% pada tiga sesi sebelumnya.

Pengadilan Perdagangan Internasional AS menganggap sebagian besar tarif Trump liar, yang buntutnya memperkuat dollar AS. Nilai greenback yang lebih kuat, menyebabkan emas lebih mahal bagi sebagian besar pembeli.

Pemerintahan Trump mengajukan pemberitahuan bahwa mereka akan mengajukan banding atas putusan tersebut, yang menangguhkan sebagian besar tarifnya. Mahkamah Agung AS  pada akhirnya akan memiliki keputusan akhir dalam perkara yang dapat berdampak pada perdagangan global senilai triliunan dollar.

Baca Juga: Pasar Wait and See, Harga Emas Bergulir Tipis

Para analis mengatakan putusan pengadilan tersebut, yang merupakan pukulan besar bagi pilar agenda ekonomi Partai Republik, dapat mereduplan sebagian daya tarik emas sebagai aset berlindung.

Nick Twidale, kepala analis pasar di AT Global Markets, mengatakan, berita dari AS bisa menyebabkan penurunan signifikan pada emas dalam beberapa sesi ke depan, karena perdagangan aset safe haven berkurang. Harga dapat turun lebih jauh dalam sesi perdagangan saat ini sebelum menemukan dukungan.

"Namun, tren jangka panjang masih berlangsung, sehigga kita akan menemukan beberapa pemburu di harga murah pada beberapa titik hari ini," kata Twidale, dilansir Bloomberg, hari ini.

Di sisi lain, laba yang kuat perusahaan teknologi Nvidia Corp. mendorong peningkatan minat terhadap risiko kembali di bursa Wall Street, yang menambah tekanan terhadap emas. Kinerja positif tersebut muncul setelah angka keyakinan konsumen AS meningkat tajam di tengah optimisme peningkatan hubungan AS dengan beberapa mitra dagangnya.

Baca Juga: Bank Jatim (BJTM) Tebar Dividen, Potensi Hasilkan Yield Hampir 10%

Putusan pengadilan perdagangan AS adalah perubahan terbaru dalam ketidakpastian pasar yang dipicu agenda tarif agresif Trump, yang telah mendorong investor mencari keamanan dalam bentuk emas. Meskipun harga saat ini diperdagangkan sekitar US$ 240 di bawah rekor tertinggi sepanjang masa yang dicapai bulan lalu, harga emas masih naik lebih dari 25% pada tahun ini.

Selanjutnya: Dana Ziswaf di BSI Tembus Rp 2,03 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News