Harga Emas Dunia Naik Hampir 4% Seminggu, Risiko Defisit Fiskal AS Pemicunya

MOMSMONEY.ID - Harga emas di pasar global menuju kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari sebulan. Kekhawatiran investor terhadap defisit fiskal AS meningkatkan daya tarik logam mulia.

Mengutip Bloomberg, Jumat (23/5) pukul 14.58 WIB, harga emas spot diperdagangkan naik ke level US$ 3.331,40 per troi ons. Kenaikan hari ini menggiring logam mulia pada kenaikan hampir 4% dalam minggu ini.

Setelah keputusan Moody's Ratings untuk mencabut peringkat kredit utama AS, investor kini khawatir bahwa pemotongan tarif pajak Presiden AS Donald Trump, yang telah lolos di DPR dan kini masuk ke Senat, akan meningkatkan defisit yang sudah membengkak.

Harga emas telah melonjak lebih dari 20% pada tahun ini, dan kini sekitar US$ 200 di bawah harga tertinggi sepanjang masa yang dicapai bulan lalu. Kenaikannya didukung oleh dampak perang dagang, yang memicu permintaan aset safe haven, dan baru-baru ini juga didorong oleh kekhawatiran fiskal AS.

Bank sentral juga menjadi pembeli emas yang konsisten, karena mereka berusaha mendiversifikasi cadangan mereka.

Justin Lin, analis di Global X ETFs, memperkirakan, emas kemungkinan akan tetap berada dalam kisaran terbatas dalam waktu dekat. "Namun ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung dan meningkatnya kekhawatiran tentang prospek fiskal AS, terus memberikan dukungan yang mendasar," katanya, dilansir Bloomberg, hari ini.

Di AS, jumlah obligasi pemerintah yang beredar telah meroket dari US$ 4,5 triliun pada 2007 menjadi hampir US$ 30 triliun saat ini. Sementara, rasio total utang publik AS terhadap ukuran ekonominya telah meningkat dari sekitar 35% pada 2007 menjadi 100% saat ini, menurut Kantor Anggaran Kongres AS.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun telah naik minggu ini mencapai 4,5%. Pada tahun-tahun sebelumnya, pergerakan seperti itu akan menjadi hambatan besar bagi emas yang tidak memberikan bunga. Harga emas dan yield biasanya bergerak berlawanan arah.