MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global fluktuatif di kisaran sempit. Pasar memantau sinyal konflik di Timur Tengah dapat meluas hingga mencakup Amerika Serikat, setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan penyerahan diri tanpa syarat Iran.
Mengutip Bloomberg, Rabu (18/6), harga emas spot diperdagangkan di US$ 3.384,40 per troi ons pada pukul 14.44 WIB, turun sekitar US$ 4 dibandingkan penutupan kemarin.
Harga emas berfluktuasi dalam kisaran relatif sempit sejak awal sesi Selasa. Peringatan Trump tentang kemungkinan serangan terhadap pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei dan pertemuan dengan tim keamanan nasionalnya di Washington, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa AS dapat bergabung dalam serangan Israel terhadap Iran.
Kekuatan senjata AS dianggap penting untuk menghancurkan lebih menyeluruh terhadap program nuklir Iran daripada apapun yang dapat dilakukan Israel sendirian. Namun, Trump sejauh ini menolak seruan dari beberapa sekutu politik untuk bergabung dalam serangan terhadap Iran dan situs nuklirnya.
Keterlibatan WAshington dapat memicu serangan balasan dari Iran terhadap pangkalan militer AS, infrastruktur energi regional dan pengiriman di Teluk Persia. Skenario itu kemungkinan akan memacu inflasi dan mendorong emas melampaui rekor US$ 3.500 per troi ons yang dicapai April lalu.
Harga emas telah naik sekitar 30% tahun ini karena berbagai risiko perdagangan, ekonomi dan geopolitik yang menyebabkan bank sentral memborong emas.
Baca Juga: Lanjut Melemah, Harga Emas Antam Turun Rp 7.000 Hari Ini 18 Juni 2025
Christopher Wong, ahli strategi dari Oversea-Chinese Banking Corp., mengatakan kita mungkin sudah mengantisipasi bahwa harga emas akan naik karena meningkatnya ketegangan geopolitik, tapi itu tidak terjadi.
"Sebaliknya, ada penurunan momentum yang tidak biasa, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah ada kelelahan setelah reli 30% pada tahun ini," kata Wong, dilansir Bloomberg, hari ini.
Pasar juga mempertimbangkan sejumlah laporan data ekonomi AS yang kurang menggembirakan terkait penjualan eceran, perumahan dan produksi industri pada Selasa. Ini memperkuat alasan pemangkasan suku bunga Federal Reserves pada tahun ini.
Tetapi, perang besar di Timur Tengah kemungkinan akan bersifat inflasioner dan dapat mengurangi peluang pelonggaran moneter di akhir tahun ini. The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter terbarunya pada Rabu.
Goldman Sachs Group Inc. dalam catatan pada Selasa, menyatakan bahwa meskipun permintaan aset safe haven meningkat, posisi emas spekulatif tetap rendah karena ketidakpastian makro. Keraguan ini kemungkinan berasal dari investor yang yakin bahwa mereka telah melewatkan reli awal.
Selanjutnya: Meta Berniat Bajak Insinyur Top OpenAI, Sam Altman: Diiming-imingi Bonus US$100 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News