MOMSMONEY.ID - Halving Bitcoin yang sangat ditunggu-tunggu akhirnya terjadi. Peristiwa setiap empat tahun sekali ini mengurangi separuh imbalan penambangan.
Mengutip coingape.com, penyesuaian mulai berlaku pukul 20.10 pada Jumat malam waktu New York, sebagaimana dikonfirmasi oleh data dari platform analitik mempool.space dan Blockchain.com. Setelah halving, harga Bitcoin relatif stabil di kisaran US$ 64.000.
Menurut data coinmarketcap, hingga Sabtu (20/4) pukul 14.15 WIB, Bitcoin diperdagangkan seharga US$ 64.085. Dalam 24 jam terakhir, harganya turun 0,35%. Meski begitu, harganya masih naik 3,12% dalam 30 hari.
Lantaran halving mengurangi pasokan Bitcoin baru di pasar, para analis memperkirakan hal ini akan menjadi katalis untuk mendorong harga Bitcoin lebih tinggi. Di sisi lain, permintaan yang kuat dari ETF Bitcoin spot akan semakin membantu momentum bullish.
Beberapa anggota parlemen pro-Bitcoin seperti Senator Wyoming Cynthia Lummis menyambut baik perkembangan terkini.
Di samping itu, analis riset kripto senior di Bitwise, Ryan Rasmussen, juga optmistis permintaan ETF yang terus-menerus atau meningkat, ketika dipadukan dengan kejutan pasokan akibat halving, dapat membantu mendorong harga bitcoin lebih jauh.
“Kami memperkirakan harga Bitcoin akan memiliki kinerja yang kuat selama 12 bulan ke depan,” kata dia, melansir washingtonpost.com, Jumat (19/4).
Baca Juga: Mendekati Halving, Harga Bitcoin Solid di Atas US$ 70.000
Rasmussen melihat beberapa prediksi kenaikan mencapai US$ 400.000, namun perkiraan konsensus lebih mendekati kisaran US$ 100.000 sampai US$ 175.000.
Namun, raksasa perbankan seperti JPMorgan dan Deutsche Bank percaya bahwa harga Bitcoin telah memperhitungkan peristiwa halving.
Analis JPMorgan menyatakan mereka tidak memperkirakan akan terjadi kenaikan harga pasca-halving, karena peristiwa tersebut telah diperkirakan. Mereka mencatat bahwa pasar masih dalam kondisi jenuh beli berdasarkan analisis terhadap Bitcoin berjangka.
Menurut Kok Kee Chong, CEO AsiaNext, bursa aset digital untuk investor institusi yang berbasis di Singapura, seperti yang diharapkan, halving sudah diperhitungkan sepenuhnya sehingga pergerakan harga terbatas.
"Sekarang industri harus menunggu dan melihat apakah kenaikan akan terjadi dalam beberapa minggu mendatang di tengah kepentingan institusi yang berkelanjutan," kata dia, mengutip coingape.com, Sabtu (20/4).
Baca Juga: Halving Segera Terjadi, Tren Harga Bitcoin Akan Naik atau Turun?
Optimisme seputar prospek jangka pendek Bitcoin dapat menghadapi tantangan, karena faktor makroekonomi yang lebih luas, termasuk indikasi dari Federal Reserve yang mengisyaratkan jeda penurunan suku bunga dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Sangat mungkin harga Bitcoin akan menghadapi tekanan jual selama beberapa minggu, biasanya datang dari para penambang Bitcoin. Para penambang ini kemungkinan akan menjual kepemilikan BTC mereka untuk mengkompensasi hilangnya pendapatan pasca peristiwa halving.
Sementara, Adam Morgan McCarthy, analis riset di Kaiko, mengaku belum dapat memastikan seberapa signifikan efek halving pada harga BTC. "Contoh dari tiga (halving sebelumnya) tidak cukup besar untuk mengatakan ini akan naik 500% lagi, atau semacamnya," kata McCarthy, melansir washingtonpost.com, Jumat (19/4).
McCarthy menekankan bahwa kondisi pasar bullish lainnya berkontribusi terhadap keuntungan tersebut. Halving pada hari Jumat terjadi setelah satu tahun peningkatan tajam harga Bitcoin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News