Santai

Ganti Cat Bangunan Jadi Salah Satu Solusi Kurangi Pemanasan Global

Ganti Cat Bangunan Jadi Salah Satu Solusi Kurangi Pemanasan Global

MOMSMONEY.ID - Pemanasan global yang kian meningkat membuat PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), produsen cat Dulux Professional, terus mendukung penerapan desain berkelanjutan.

Desain berkelanjutan dalam pembangunan atau renovasi properti residensial, properti komersial, dan fasilitas umum tertuang lewat produk cat AkzoNobel. 

Gedung yang menerapkan desain berkelanjutan bisa menghemat energi 40% lebih banyak dibandingkan dengan properti tradisional.

Selain itu, bisa meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi CO2. Material rendah karbon pada bangunan ramah lingkungan ini telah terbukti dapat mengurangi emisi bangunan hingga 30%.

Bentuk dukungan AkzoNobel dengan menyediakan Dulux Professional. Produk ini menjadi solusi cat dan pelapis dengan teknologi yang bisa menghemat energi dan menghadirkan efisiensi penggunaan bahan baku untuk kebutuhan proyek-proyek residensial dan komersial.

Salah satunya adalah Dulux Professional Weathershield Express, yang dapat meningkatkan produktivitas hingga 30%. 

Baca Juga: Ini lo Alasan Penting Menata Pencahayaan di Rumah

Yudhy Aryanto, Country Commercial Head, PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), mengatakan, sekarang perlu mencari cara untuk memperpanjang masa pakai produk dan menghindari penipisan sumber daya alam. 

"Di AkzoNobel, kami berkomitmen untuk berperan dalam pengembangan berkelanjutan industri cat dan pelapis melalui pendekatan People.Planet.Paint," katanya dalam siaran pers Rabu (3/5).

Dengan pemilihan cat yang pas, diyakini ruangan akan lebih sejuk.  AkzoNobel mengklaim, memiliki teknologi KeepCool seperti dalam produk cat eksterior Dulux Weathershield membantu menghemat konsumsi energi.

Cat ini memantulkan energi Matahari, mengurangi energi yang dibutuhkan untuk mendinginkan bangunan di musim panas.

Teknologi ini bisa mengurangi suhu dinding hingga 5 derajat Celcius yang menjadikan ruangan lebih sejuk, sehingga menghasilkan potensi penghematan energi dalam sebuah bangunan sebesar 10%-15%. 

Doti Windajani, Principal Quadratua Indonesia, Ketua Ikatan Arsitektur Indonesia Jakarta, menyampaikan, sekarang, pemanasan global semakin serius. Hal ini memengaruhi suhu di kota-kota termasuk di antaranya Jakarta. 

Baca Juga: Begini Lo Cara Mendekorasi Ulang Rumah Anda Memakai Warna Coklat

"Fenomena ini dikenal sebagai urban heat island yang merupakan fenomena peningkatan suhu udara di wilayah perkotaan. Untuk mengatasi peningkatan suhu ini, diperlukan partisipasi dan kerjasama dari seluruh pihak terkait," ujarnya.

"Kami para arsitek perlu senantiasa berinovasi dalam merancang gedung dan bangunan yang berkelanjutan sehingga mendukung terciptanya kota layak huni," imbuh dia.

Ranu Scarvia Principal GMDI, Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia Jakarta, juga setuju, merancang interior bangunan dilakukan dengan seksama.

Termasuk, memahami jenis material yang akan digunakan, perilaku orang di dalamnya, serta memenuhi kenyamanan penghuninya menjadi hal yang penting.

Di samping itu, memperhatikan suhu dalam ruangan, tingkat keterangan dalam ruangan dari sinar lampu maupun sinar Matahari yang masuk, dan tingkat kebisingan dalam ruangan akan memengaruhi kualitas hidup dan kinerja para penghuninya. 

"Merancang interior bangunan juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan seperti pemilihan material atau cat untuk interior yang berkelanjutan dan meningkatkan kenyamanan," ungkap Ranu.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News