BisnisYuk

Entrev Optimistis Emisi Karbon Berkurang Signifikan Karena Hal Ini

Entrev Optimistis Emisi Karbon Berkurang Signifikan Karena Hal Ini

MOMSMONEY.ID - Upaya untuk penerapan energi terbarukan terus digaungkan. Entrev optimistis emisi karbon bisa berkurang lewat hal berikut ini.

National Project Manager Entrev Nasrullah Salim menyambut baik rencana pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan pembangkit hijau dalam satu dekade mendatang. Menurutnya, hal ini adalah langkah agresif pemerintah dalam transisi energi.

"RUPTL 2025-2034 kami kira telah searah dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Terutama dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan lokal yang potensinya sangat besar," ucapnya dalam keterangan resmi Selasa (29/7).

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprioritaskan pembangunan pembangkit hijau dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 025-2034.

Dalam RUPTL terbaru tersebut, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas pembangkitan berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Baca Juga: Finetiks Luncurkan Money Mission, Tantangan Nabung 90 Hari

RUPTL 2025-2034 menetapkan, pembangunan kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT porsinya mencapai 76% dari total penambahan kapasitas. Sehingga, dari rencana penambahan kapasitas sebesar 69,5 Gigawatt (GW), 42,1 GW di antaranya adalah EBT.

Dokumen tersebut juga merinci target pembangunan pembangkit EBT antara lain adalah surya 17,1 GW, hidro 11,7 GW, bayu 7,2 GW, panas bumi 5,2 GW, dan bioenergi 0,9 GW.

Salim menilai peningkatan suplai listrik hijau selaras dengan meluasnya adopsi kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) di masyarakat. Dengan sinkronisasi ekosistem energi ramah lingkungan tersebut, pihaknya optimistis, Indonesia dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan.

"Komunitas global, termasuk Indonesia, telah menetapkan target untuk mencapai nol emisi di tahun- tahun mendatang. Dengan langkah agresif ini, pemerintah Indonesia menjadi salah satu yang terdepan untuk mencapainya," tutur Salim.

Selanjutnya: Harga Saham Chandra Daya (CDIA) Masih Menanjak Meski Masuk Papan Pemantauan Khusus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News