MOMSMONEY.ID - Krisis tabungan masih menjadi salah satu persoalan keuangan rumah tangga terbesar di Indonesia. Merespons hal ini, platform teknologi finansial Finetiks meluncurkan program edukasi keuangan nasional bertajuk Money Mission: Tantangan Nabung 90 Hari.
Program ini dirancang untuk membantu masyarakat membentuk kebiasaan menabung secara konsisten dan terstruktur.
Berdasarkan survei GoodStats 2024 dan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hanya 29% masyarakat Indonesia yang menabung secara rutin. Sisanya, lebih dari 70%, hidup tanpa dana darurat dan mengandalkan gaji bulanan untuk bertahan hidup. Literasi tinggi, tapi praktik menabung rendah.
“Banyak orang bilang ingin menabung, tapi begitu gaji lewat, saldo ikut hilang. Masalahnya bukan soal kemampuan, tapi sistem,” ujar Daniel Mananta, CIO dan Co-Founder Finetiks, dalam siaran pers Senin (28/7).
Lewat Money Mission, kami bantu masyarakat bangun sistem yang simpel tapi nyata. Nabung dulu, baru jajan,” kata dia.
Baca Juga: Begini Cara Nabung Setiap Bulan yang Efektif, Terutama untuk Kebutuhan Keluarga
Program Money Mission mengusung strategi sederhana: Pay Yourself First, yaitu menyisihkan uang untuk ditabung begitu menerima penghasilan, bukan menunggu sisa.
Didukung fitur VIP Save di aplikasi Finetiks , pengguna bisa mengatur tabungan otomatis tanpa biaya admin, dengan imbal hasil hingga 6,25% per tahun.
Kick-off program ini dapat diikuti secara daring maupun luring. Peserta akan menjalani tantangan menabung otomatis selama 90 hari, didampingi komunitas, serta berkesempatan memenangkan hadiah uang tunai total Rp 15 juta.
Tak hanya itu, peserta juga dibekali workshop budgeting dan alat kalkulasi keuangan pribadi. Edukasi ini dipandu oleh Kayleen M, CFP dan edukator finansial, yang menekankan pentingnya memiliki struktur sebelum membangun kebiasaan.
“Banyak orang niat nabung tapi bingung mulai dari mana. Budgeting itu bukan pelengkap, tapi pondasi. Tanpa peta, kamu tersesat di pengeluaran sendiri,” jelas Kayleen.
Baca Juga: Menemukan Keseimbangan Antara Menabung dan Memberi Lewat Metafora di 2025
Program ini juga dirancang agar inklusif dan mudah dijalankan siapa pun. Peserta cukup membuka akun VIP Save, mengikuti workshop, dan menyelesaikan tantangan harian yang terintegrasi dalam aplikasi.
“Kita enggak ngasih teori ribet. Kita kasih tools praktis, mindset yang pas, dan komunitas suportif. VIP Save bukan cuma tabungan, tapi sistem untuk menang lawan diri sendiri,” ungkap Cameron Goh, CEO dan Founder Finetiks.
Didirikan oleh Cameron Goh bersama Daniel Mananta dan Edwin Ardiwinata, Finetiks lahir sebagai solusi teknologi finansial yang berfokus pada literasi dan inklusi keuangan.
Lewat Money Mission, Finetiks berharap, bisa mendorong perubahan nyata di lapangan, satu kebiasaan menabung dalam satu waktu.
“Kalau kamu bisa habisin jutaan tiap bulan tanpa sadar ke mana perginya, itu artinya kamu cukup mampu untuk menabung. Kamu cuma belum punya sistem,” tutup Daniel.
Program ini juga mendapat dukungan dari Bank Victoria, dan terbuka untuk umum hingga akhir 2025.
Selanjutnya: Saham BIPI, BUVA, dan BBHI Masuk Radar UMA, Simak Pergerakan Harganya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News