BisnisYuk

Dukung Net Zero Emission, Kalbe Susun Peta Berkelanjutan

Dukung Net Zero Emission, Kalbe Susun Peta Berkelanjutan

MOMSMONEY.ID - Terapkan bisnis berkelanjutan, PT Kalbe Farma Tbk menyusun peta jalan menuju net zero emission. Hal ini merupakan langkah Kalbe dalam mengurangi emisi karbon serta mendukung target pemerintah Indonesia mencapai nol emisi karbon pada 2060.

"Salah satu risiko yang paling di depan mata akibat dari climate change bagi tingkat perusahaan adalah business interruption. Misalnya, lebih sering turun curah hujan dengan intensitas yang tinggi, mengakibatkan lebih banyak bencana banjir," ujar Head of Corporate Sustainability PT Kalbe Farma Tbk Abi Nisaka.

"Tentu, bagi perusahaan yang memiliki jaringan distribusi, warehousing, pergudangan, kantor cabang, pabrik, manufaktur, itu mesti memikirkan apakah akan aman dari salah satu potensi bencana tersebut," katanya dalam keterangan tertulis.

Oleh karena itu, Abi bilang, Kalbe sedang menyusun kembali, mempertajam risiko sustainability atau risiko keberlanjutan terkait perubahan iklim yang dikembangkan dari risiko perusahaan.

Kalbe juga sedang menyusun environmental roadmap atau peta jalan lingkungan hingga lima tahun ke depan, yang berdiri dari lima inisiatif utama untuk penjagaan lingkungan dan ekosistem.

Kalbe mendukung net zero emission, salah satunya dengan meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di PT Kalbe Morinaga Indonesia, Cikampek. Proyek ini juga merupakan langkah Kalbe yang diharapkan dapat dikembangkan di masa mendatang.

Baca Juga: Kalbe Hadirkan Promag Herbal untuk Penikmat Kopi

PLTS atap di Kalbe Nutritionals Site, Pabrik Cikampek, diawali dengan percobaan pemasangan sekitar 40 KW, lalu di sekitar 1,6 MW. Kemudian terus ditambahkan lagi sekitar 1,2 MW yang diresmikan pada 2 Oktober 2024 lalu.

"Hal yang kami lakukan ini adalah bagian dari rangkaian langkah nyata berkontribusi untuk net zero emission atau emisi nol bersih menuju energi hijau dan bersih," tutur Director of PT Kalbe Morinaga Indonesia Yudha Agus TB.

"Karena sebenarnya, pemborosan atau emisi itu berkaitan erat dengan energi yang kita gunakan, dalam hal ini faktanya energi listrik yang kita gunakan sebenarnya banyak menggunakan sumber dari fosil dengan emisi yang buruk buat lingkungan," imbuh dia.

Listrik yang kita gunakan, faktanya, 70% menggunakan bahan dari fosil, contohnya, PLTU, PLTG, atau PLTD.

Yudha menjelaskan, efek negatif dari energi fosil ialah emisi yang akan memicu terjadinya efek rumah kaca. Kemudian, hal ini akan berimbas langsung pada perubahan iklim yang terjadi secara cepat/radikal, misalnya, musim hujan yang tidak menentu, dan cuaca yang terasa semakin panas (global warming).

PLTS menjadi salah satu jawaban untuk mengurangi kondisi tersebut, sebagai salah satu upaya penerapan sumber energi terbarukan (renewable energy) yang melimpah sekaligus gratis, alami, ramah lingkungan (energi hijau) dengan nol emisi.

Baca Juga: Gandeng GE Healthcare, Kalbe Kembangkan Alkes Lokal CT Scan Pertama di Indonesia

PLTS atap di pabrik Cikampek pun juga menjadi salah satu bukti tindakan nyata dari inisiatif keberlanjutan Kalbe, berkontribusi untuk menjaga lingkungan supaya terus lestari.

"Selanjutnya, Manajemen Energi juga harus kolaborasi, tidak bisa berjalan sendiri, menggabungkan stakeholder terkait organisasi, SDM, dan termasuk bagaimana menggunakan energi secara lebih bijaksana," jelas Yudha.

Oleh karena itu, peta jalan untuk lingkungan yang sudah digariskan oleh Kalbe mencakup lima inisiatif.  Pertama, meminimalisasi jejak karbon pada rantai distribusi, yakni terdapat unit bisnis Kalbe yang menggunakan kendaraan listrik untuk distribusi, mengurangi emisi.

Lalu yang kedua, mengoptimalisasi penggunaan bahan baku kemasan produk yang semakin ramah lingkungan. Ketiga, implementasi green manufacturing sebagai upaya untuk melakukan efisiensi di dalam rekayasa teknis di dalam pabrik.

Keempat adalah memperkuat industri dengan cara Kalbe mengukur seberapa jauh komitmen sustainability para vendor. Kelima, optimalisasi dari bauran atau mix energi terbarukan, salah satunya menggunakan PLTS atap.

"Jadi, kaitannya cukup panjang, inisiatif tersebut akan menunjang komitmen pada pemeliharaan lingkungan, yang akhirnya Kalbe dapat terus beroperasi secara berlanjut dan terus memberikan akses layanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat secara kontinu," kata Abi.

Selanjutnya: IIF Raih Peringkat Gold Rank ke-4 Kalinya di Ajang Penghargaan ASRRAT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News