BisnisYuk

Dukung Keberlanjuntan, SIG, Sambu Group, dan YBDA Bangun Gedung Eco-Sistem Kelapa

Dukung Keberlanjuntan, SIG, Sambu Group, dan YBDA Bangun Gedung Eco-Sistem Kelapa

MOMSMONEY.ID - SIG, Sambu Group, dan Yayasan Bahtera Dwipa Abadi (YBDA) meresmikan gedung serbaguna ramah lingkungan (eco building) yang disebut Gedung Eco-Sistem Kelapa di Pulau Burung, Riau.

Gedung Eco-Sistem Kelapa erletak di salah satu perkebunan milik Sambu Group, yakni PT Riau Sakti United Plantations (RSUP).

Gedung Eco-Sistem Kelapa dibangun menggunakan blok bangunan ramah lingkungan (eco-block) yang terbuat dari plastik daur ulang.

Inisiatif ini merupakan cerminan komitmen SIG, Sambu Group, dan YBDA dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

Angela Lu, President and General Manager Asia Pacific at SIG, sebagai penyedia solusi kemasan yang lebih baik, perusahaannya selalu berkomitmen untuk memberikan lebih kepada manusia dan planet ini daripada yang mereka ambil.

"Gedung Eco-Sistem Kelapa menandai komitmen kami untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat," ujar Angela dalam keterangan resminya.

Gedung Eco-Sistem Kelapa merupakan proyek bersama antara SIG, Sambu Group sebagai perusahaan kelapa teringetrasi di dunia, dan Yayasan Bahtera Dwipa Abadi, organisasi nirlaba yang didirikan oleh Sambu Group.

Proyek tersebut juga melibatkan Block Solutions Indonesia, perusahaan yang mengkhususkan diri dalam mengembangkan blok bangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Kurangi Sampah, SIG Perluas Program Recycle For Good 

Gedung ini memiliki luas 7,2m x 16,2m dan bisa menampung hingga 90 orang. Gedung Eco-Sistem Kelapa akan berfungsi sebagai ruang bersama bagi orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk berkumpul.

Ruang yang dibangun khusus ini dapat digunakan untuk kelas, pertemuan komunitas, perayaan, dan berbagai kegiatan lainnya.

Noer Wellington, Head of Market Indonesia, Malaysia, Vietnam and Philippines at SIG, menyebutkan, Sambu Group telah menjadi mitra SIG sejak 2007.

Sejak awal kemitraan, kedua perusahaan ini berbagi visi yang sama terhadap keberlanjutan, dan bersama-sama telah meluncurkan beberapa kampanye dan inisiatif keberlanjutan selama bertahun-tahun.

"Kami berharap, investasi untuk Gedung Eco-Sistem Kelapa ini akan membantu menjadi kontribusi yang bermakna yang akan berfungsi sebagai tempat sosial sekaligus fasilitas pendidikan karena terletak di area sekolah," sebut Noer.

Gedung Eco-Sistem Kelapa terletak di Sekolah Dasar Swasta 022 - PT Riau Sakti United Plantation Divisi Perkebunan KM.09, Desa Pulau Burung, lokasi pabrik milik Sambu Group.

Menurut M. Anton Bagus Asmara, Chief Operating Officer PT RSUP, keberlanjutan merupakan hal mendasar bagi Sambu Group.

Karena, bagi Sambu Group, para petani kelapa lebih dari sekadar pemasok, dan menjadi bagian penting dari perjalanan perusahaan selama 57 tahun. Masyarakat setempat telah bertumbuh bersama Sambu Group selama puluhan tahun.

Baca Juga: Sambut Hari Lingkingan Hidup Sedunia, SIG Kembali Gandeng Frisian Flag

"Kami berbagi ekosistem yang memiliki manfaat bagi satu sama lain. Dan kami akan terus berbagi dengan komunitas setempat, salah satunya dengan mendirikan Gedung Eco-Sistem Kelapa," ungkapnya.

"Kehadiran Gedung Eco-Sistem Kelapa merupakan upaya gabungan untuk menyediakan gedung ramah lingkungan yang bermanfaat bagi penduduk di sekitar pabrik dan perkebunan," imbuh dia.

Pembangunan Gedung Eco-Sistem Kelapa dilakukan oleh Block Solutions Indonesia, perusahaan yang mengkhususkan diri dalam mengembangkan eco-block.

Yakni, blok bangunan berkelanjutan dari plastik yang telah didaur ulang, yang dibeli dari sumber-sumber lokal. Selain terbuat dari plastik daur ulang, eco-block ringan dan mudah disusun.

Sebanyak 1.274 eco-block digunakan untuk membangun Gedung Eco-Sistem Kelapa. Jika dihitung, 1.274 eco-block ini terbuat dari 3,15 ton plastik daur ulang dan dapat mengurangi 7,3 ton karbon.

Berdasarkan data, terdapat 6,3 miliar ton limbah plastik di Bumi, dengan 12 juta ton dibuang ke laut setiap tahunnya dan kurang dari 10% plastik didaur ulang.

Block Solutions Indonesia hadir untuk membantu para pelanggan dalam membangun rumah, sekolah dan bangunan-bangunan lainnya yang bersifat ramah lingkungan dan memiliki harga terjangkau dengan menciptakan blok dari limbah plastik yang didaur-ulang.

"Kami berharap Gedung Eco-Sistem Kelapa akan menjadi kontribusi bermanfaat bagi masyarakat di Pulau Burung,“ ungkap Jimmy Hutasoit, CEO of Block Solutions Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News